Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) sejak 2015 melakukan terobosan dalam mewujudkan kemajuan pertanian untuk kesejahteraan petani. Sesuai nawacita Presiden Joko Widodo,

Balitbangtan membangun sebanyak 22 Taman Teknologi Pertanian (TTP) pada tahun 2015, dimana salah satunya berlokasi di Kecamatan Cigombong – Kabupaten Bogor. Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (Balai PATP) mengemban amanah untuk mengembangkan TTP ini.

Seiring berjalannya waktu serta melihat perkembangan yang terjadi dan peluang berdasarkan potensi yang ada, TTP Cigombong yang semula merupakan TTP yang mengembangkan teknologi multikomoditas difokuskan menjadi berbasis peternakan, khususnya ayam Kampung Unggul Balitbangtan (Ayam KUB). Konsep Peternak INTI-PLASMA mulai diperkenalkan sebagai sebuah konsep baru bagi peternak TTP Cigombong.

Di bawah bimbingan peneliti dan teknisi ayam KUB dari Balitnak bersama-sama dengan Balai PATP, peternak INTI berhasil mengembangkan diri menjadi peternak yang mandiri dan memiliki jiwa bisnis, karena mereka menyadari peluang besar untuk meningkatkan taraf perekonomian dari bisnis ayam KUB ini.

Terbukti selama lebih dari 2 tahun memulai budidaya dan bisnis ayam KUB, kapasitas produksi meningkat dari semula hanya mampu memproduksi 200-500 DOC per minggu sekarang sudah mencapai 800 -1050 DOC, dengan jaminan kualitas yang baik karena memenuhi seluruh SOP standard pemeliharaan ayam KUB, serta lulus uji Bebas AI.

Dr. Retno Sri Hartati Mulyandari, Kepala Balai PATP menyampaikan bahwa di akhir tahun pengelolaan TTP Cigombong oleh Balai PATP, ada kabar yang menggembirakan karena peternak INTI sudah dapat secara mandiri menjalankan operasional bisnis dan budidaya ayam KUB bersama-sama dengan para peternak PLASMA.

Semoga ke depan budidaya dan bisnis ayam KUB di TTP Cigombong akan semakin berkembang sehingga cita-cita menjadi pusat pengembangan Ayam KUB akan tercapai dan TTP benar-benar menjadi “Rumahnya Petani” (KT)

Pewarta: Subagyo
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2017