Bandung (ANTARA News) - Kereta Api (KA) Parahyangan yang tengah melaju dari Jakarta ke Stasiun Bandung anjlok di KM 150+5/6 antara Stasiun Stasiun Cilame dan Stasiun Padalaran di wilayah Kabupaten Bandung sehingga mengakibatkan jalur Bandung - Jakarta terputus. Kejadian anjloknya kereta keempat dari KA Parahyangan bernomor loko 66 yang terdiri dari enam gerbong penumpang dan satu gerbong kereta makan itu terjadi sekira pukul 11.58 WIB. "Satu as roda kereta keempat KA Parahyangan itu anjlok, kecepatan kereta saat itu rendah karena di lokasi itu sedang ada perbaikan bantalan rel," kata Wakil Kepala Stasiun Bandung, Cahyo Adinugroho ketika dihubungi di Bandung, Jumat. Tidak ada korban jiwa dari kejadian anjloknya kereta keempat KA Parahyangan itu. Kebetulan pada saat itu jumlah penumpang tengah sepi, dan mereka melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Bandung dengan menggunakan empat kereta yang ada di depannya. Cahyo menyebutkan, KA Parahyangan itu berangkat dari Stasiun Gambir Jakarta sekitar pukul 08.25 WIB. Sebelum mengalami anjlok, KA tersebut baru melintasi jembatan di kawasan Sasak Saat itu. Meski berjalan pelan saat melintasi jalur rel yang sedang diperbaiki, namun salah satu as roda kereta keempat anjlok sehingga masinis Atep Odang langsung menghentikan laju kereta itu. Anjloknya satu kereta KA Parahyangan itu mengganggu beberapa perjalanan KA lainnya yakni KA Parahyangan (68) dan KA Argo Gede (73) yang tertunda keberangkatannya dari Stasiun Bandung. Sedangkan, penumpang KA Parahyangan nomor loko 66 dan 22 terpaksa berhenti di Stasiun Sukatani Purwakarta dan dipindahkan dengan menggunakan bus menuju Bandung. Selain itu, KA Serayu jurusan Jakarta perjalanannya juga tertahan di beberapa stasiun di wilayah Bandung menunggu normalisasi trek. Akibatnya, pembatalan jadwal pemberangkatan KA itu, kata Cahyo, sebagian penumpang melanjutkan perjalananya menggunakan bus atau travel. Kejadian anjloknya KA Parahyangan itu, merupakan yang keenam kalinya terjadi di wilayah Daop II Bandung. Sebelunnya peristiwa anjlok menimpa KA Pasundan satu kali, Lodaya tiga kali dan KA Serayu (Citra Jaya) terguling serta terakhir KA Parahyangan nomor 66. Hingga saat ini masih dilakukan normalisasi jalur dengan cara mengangkat gerbong yang anjlok itu. (*)

Pewarta: priya
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007