Bandung (ANTARA News) - Proses evakuasi KA Parahyangan Jakarta - Bandung yang anjlok di KM 150+5/6 mengalami kesulitan karena lokasinya berada di atas Jembatan Palaksaan tepatnya di Kampung Nyondol, Desa Campaka Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung. Beberapa petugas teknisi dari tim evakuasi PT KAI Daop II Bandung yang dikerahkan ke lokasi itu mengaku proses evakuasi kereta yang anjlok itu lebih sulit dari kasus-kasus sebelumnya. "Kondisi anjlok di atas jembatan, ini sangat sulit karena harus ekstra hati-hati. Kalau di darat tidak begitu sulit," kata salah seorang teknisi PT KAI Daop II yang ditemui di lokasi kejadian, Jumat. Hingga Jumat petang pukul 16.15 WIB, kondisi kereta yang anjlok itu masih berada di lokasi semula yakni pada bagian tengah jembatan yang melingkar itu. Sementara itu empat buah kereta yang ada di sebelah barat (arah Jakarta) tetap terpasang pada rangkaiannya untuk menghindari kereta yang anjlok dan miring itu terjatuh. Satu `bogie" atau as roda kereta nomor empat itu terangkat (anjlok) dari rel. Meskipun cukup sulit, namun tim teknisi terus melakukan upaya evakuasi dengan menggunakan peralatan yang ada terutama alat dongrak ukuran besar. Salah seorang warga di sana menyebutkan, di daerah itu dalam beberapa hari ini sedang dilakukan perbaikan bantalan rel. Namun lokasi anjloknya gerbong itu justeru bukan pada lokasi yang sedang diperbaiki itu. Sementara itu proses evakuasi KA yang anjlok itu mendapat perhatian dari ratusan penduduk di sana yang bergerombol di lokasi itu. Mereka hanya bisa mengurut dada menyaksikan peristiwa itu terjadi di atas jembatan. Histeris Sementara itu Asih (28) pedagang yang juga penduduk setempat mengaku shock karena menyaksikan langsung peristiwa anjloknya kereta nomor empat dari KA Parahyangan itu. Ia menyaksikan langsung kejadian itu karena warung tempatnya berjualan tidak jauh dari lokasi jembatan itu. "Para penumpang panik, mereka beteriak histeris dan takbir bersahutan. Saya jadi gemetaran," kata Asih. Menurut Asih, penumpang di dalam kereta itu tidak banyak. Ia menyaksikan para penumpang berlarian diatas gerbong itu sambil memandang keluar dari jendela KA itu. Mereka terjebak dan panik luar biasa. "Dalam pikiran saya kereta itu akan terjatuh, tapi Alhamdulillah hal itu tidak terjadi," katanya. Namun ia menyaksikan para penumpang semuanya pucat dan panik luar biasa. Mereka menangis setelah keluar dari KA itu. Sebelum kereta Parahyangan itu melintas, kata Asih, jalur dilintasi oleh KA kontainer menuju ke arah Bandung. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007