Sana`a (ANTARA News) - Penyakit gejala kehilangan kekebalan tubuh yang akrab disebut AIDS bukanlah akhir segalanya bagi penderitanya. Itulah semboyan yang dicetuskan oleh sejumlah rumah sakit di Arab Saudi untuk memberikan semangat hidup kepada penderita sindroma merapuhnya kekebalan tubuh (Acquired Immuno-Deficienct Syndrome/AIDS) di negeri kaya minyak di Teluk Persia tersebut. Salah satu upaya memberikan semangat hidup adalah dengan membantu pelaksanaan pernikahan di kalangan penderita penyakit yang belum ditemukan obat penawarnya itu. Rumah sakit King Saud Jeddah, misalnya seperti dilaporkan pers setempat Kamis (14/6) sukses menjadi panitia pelaksanaan pernikahan antara 12 pasang penderita AIDS di kota Jeddah, belum lama ini. Pihak rumah sakit menjodohkan para penderita AIDS tersebut sesuai dengan syarat yang diajukan kepada pihak rumah sakit. Setelah syarat-syarat tersebut mendekati keinginan dari masing-masing mempelai kemudian dipertemukan dan akhirnya dinikahkan. "Cara ini juga sebagai salah satu metode untuk mencegah para pemuda yang terjangkit AIDS menularkan kepada orang lain yang sehat," kata Dr. Tareq Al-Madani, Penasihat Menteri Kesehatan Saudi kepada koran Al-Watan. Ia menambahkan bahwa apabila pasangan AIDS yang siap menikah tersebut dari warga mukimin (non-pribumi), maka perlu mendapat izin khusus dari Kementerian Dalam Negeri. Acara pernikahan berlangsung seperti layaknya pesta nikah pada umumnya yang dihadiri oleh keluarga dekat dan undangan lainnya. Dari pengalaman rumah sakit itu sebelumnya, sebanyak 20 bayi yang dilahirkan dari pasangan AIDS dinyatakan sehat alias tidak tertular kedua orang tua mereka. Angka penderita AIDS di negeri kaya minyak itu terutama di kalangan warga pendatang masih menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2000, penderita AIDS di sana tercatat 80 orang. Pada tahun ini dilaporkan bahwa setiap hari terdapat satu orang yang terjangkit penyakit kehilangan kekebalan tubuh itu. Lebih separuh di antaranya di Jeddah, kota yang paling banyak didiami warga pendatang dari mancanegara. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007