Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan hanya berkata singkat tentang Airlangga Hartarto yang belakangan dimunculkan sebagai  calon bos besar Partai Golkar jika partai ini memutuskan menggelar sukses setelah Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Airlangga orang baik, mana saja bisa," kata Luhut ketika ditanya wartawan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Luhun enggan berkomentar banyak tentang Menteri Perindustrian itu yang namanya disebut-sebut sebagai pengganti Setya Novanto dalam pucuk pimpinan tertinggi Partai Golkar.

Luhut menyatakan tidak akan ikut campur dan melibatkan diri dalam suksesi kepemimpinan Partai Golkar.

"Biarlah Golkar memproses sendiri, jangan kita terlalu banyak nyampurin. Jadi bikin suasana enggak enak," kata Luhut ketika wartawan terus mengejarnya dengan berondongan pertanyaan.

Luhut menegaskan Partai Golkar sudah cukup matang memproses sendiri dan bisa menentukan mana yang terbaik untuk menentukan ketua umumnya.

Sebelumnya, politisi senior Akbar Tanjung menyarankan pengurus DPP Partai Golkar harus segera menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) menyusul status hukum Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.

"Yang paling efektif, paling memiliki legitimasi tinggi dan efektif melalui Munas," kata Akbar, Sabtu pekan lalu saat menghadiri sebuah acara di Medan.

Akbar mengatakan pengurus DPP Partai Golkar harus segera mengambil langkah setelah Novanto ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek Karta Tanda Penduduk (KTP) elektronik yang dapat mempengaruhi elektabilitas partai.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2017