Kuala Lumpur (ANTARA News) - Para penggemar film di Malaysia melakukan aksi kekerasan yang menyebabkan kerusakan senilai puluhan juta rupiah akibat penundaan atau pembatalan satu film baru dari India Selatan, kata seorang petugas pada Sabtu. Masalah teknis telah membuat marah para penggemar film "Sivaji: The Boss," yang dibintangi bintang India Selatan, Rajinikanth dan mereka menghancurkan kaca-kaca serta membakar bioskop, suatu kejadian yang jarang terjadi di Malaysia. Sekitar 10 persen dari 26 juta penduduk Malaysia adalah dari etnik India dan kebanyakan dari suku Tamil. Film-film India Selatan merupakan sumber utama hiburan. "Sejujurnya, saya prihatin atas reaksi keras penggemar. Penundaan dan pembatalan film yang sudah lama ditunggu itu disebabkan kendala teknis," kata S. Vel Paari, direktur eksekutif perusahaan penyalur film , "Pyramid Saimira Theatre Chain", kepada AFP. "Saya akan memberikan ganti rugi atas semua kerugian," tambah dia. Film itu awalnya akan diputar mulai April. Vel Paari mengatakan film itu menyebabkan timbulnya kegemparan besar di Malaysia karena dibintangi aktor populer India selatan, Ranjinikanth. Di negara-negara bagian Selangor, Perak dan Pinang, polisi terpaksa diterjunkan untuk menghentikan aksi-aksi kekerasan pada Jumat tersebut, tulis koran New Straits Times, Sabtu. Di bioskop Sri Intan di Klang, sebelah barat ibu kota Kuala Lumpur, penggemar menghancurkan pelantam (pengeras suara), menyobek layar dan tirai serta menghancurkan kursi-kursi karena film dihentikan mendadak di tengah penayangan, akibat masalah teknis. Manajer bioskop itu menaksir kerugian mencapai 70 ribu ringgit (sekitar Rp180 juta). Para perusuh juga membakar bioskop tetapi dengan cepat api dipadamkan. Banyak penonton kemudian berkerumun di luar dan meminta uang tiket serta ganti rugi uang bensin dan pengeluaran lainnya kepada pemilik bioskop, tulis berita tersebut. Di Rawang, sebelah utara dari Kuala Lumpur, terjadi adu otot, pelemparan botol dan pemecahan kaca-kaca, sedangkan di Ipoh, negara bagian Perak, seorang manajer bioskop luka hingga perlu beberapa jahitan di kepala.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007