Bandarlampung (ANTARA News) - Sekira enam juta rumah tangga (keluarga) di Indonesia tidak memiliki tempat tinggal atau rumah sehingga dibutuhkan terobosan dari berbagai lini untuk mengatasi hal itu, kata Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menegpera) M Yusuf Asy`ari di Bandarlampung, Senin. "Target pemerintah dari tahun 2004-2009 akan terbangun rumah sebanyak 1,350 juta unit sebagai upaya untuk mengatasi masalah ketiadaan rumah bagi enam juta warga masyarakat tersebut secara bertahap," kata Asy`ari pula. Namun diharapkan oleh Menegpera, pada Pembukaan Musyawarah Daerah Real Estate Indonesia (Musda REI) Lampung, agar peran swasta termasuk REI untuk ikut mengadakan rumah tersebut. Menegpera menjelaskan, kendala yang dihadapi dalam era otonomi daerah dalam pembangunan rumah, diantaranya penyediaan tanah, air bersih, listrik, pajak, dan tingginya suku bunga bank, sehingga pengembang selalu menaikkan harga jual yang berakibat kurangnya minat pembeli. Dia menyarankan, DPD REI di seluruh Indonesia semestinya tidak hanya mengurusi masalah anggota secara individu, tapi memanfaatkan secara bersama untuk membuat karya. "Misalkan, membuat suatu perumahan di dalam areal 50 hektare, dan seluruh anggota REI diminta untuk menyumbang atau membantu, maka akan terasa ringan. Kemudian, pemerintah pusat mungkin bisa membantu dalam hal teknologi dan lainnya," kata dia pula. Menurut dia, kolaborasi itu telah dijalankan di Talang Kelapa- Sumatera Selatan di atas lahan 650 hektare yang fungsinya selain membuat kawasan yang indah, juga dapat mengontrol harga tanah. Menegpera menyebutkan pada tahun 2007 ini, pemerintah merencanakan membangun sekitar 280 ribu unit rumah, sedangkan dari REI sekitar 100 ribu-200 ribu unit, dan Apersi sekitar 50 ribu-75 ribu unit, sehingga masih banyak kekurangannya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007