Kuala Lumpur (ANTARA News) - Malaysia menargetkan dapat meraih sertifikasi internasional untuk minyak sawit pada tahun 2010 untuk menghapus persepsi negatif bahwa produksinya mencemari lingkungan dan membunuh binatang, tulis media lokal, Senin. Dengan sertifikasi, minyak sawit akan menjadi produk pertama dari 17 jenis minyak tumbuhan di dunia yang memperoleh pengakuan sebagai produk yang ramah lingkungan, demikian laporan harian New Strait Times edisi Senin. Minyak sawit dan minyak goreng lainnya seperti kacang kedelai dan minyak nabati, belum diberikan sertifikat internasional, kata Ketua Badan Minyak Sawit Malaysia, Datuk Sabri Ahmad. Insiatif tersebut menjadi keharusan untuk menghapus tuduhan yang dilancarkan sejumlah pembeli dan organisasi non-pemerintah internasional, kata New Strait Times. Selama beberapa tahun lalu, negara Barat mengklaim bahwa hutan-hutan di Malaysia dan Indonesia ditebangi untuk membuat lahan perkebunan kelapa sawit, dan membunuh orang utan dalam proses tersebut. "Kami ingin memulai proses sertifikasi dalam tiga tahun ...Malaysia adalah produsen top dunia untuk komoditas itu dan kami mengambil insiatif terdepan atas isu ini," kata Sabri. Kampanye itu akan dipelopori oleh Kementerian Komoditas dan Industri Perkebunan, Badan Minyak Sawit Malaysia, Asosiasi Minyak Sawit Malaysia dan kelompok produsen dan konsumen lainnya, kata Sabri. "Para petani Malaysia telah siap sebab kami telah melakukan sertifikasi atas berbagai aspek seperti praktek pertanian yang baik, polusi, infrastruktur minyak sawit, fasilitas pekerja dan keamanan pangan," demikian Sabri. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007