Jakarta (ANTARA News) - Ketua Setara Institute, Hendardi, menilai Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, memiliki rekam jejak dan prestasi yang baik sehingga tepat untuk dipilih Presiden Joko Widodo menjadi calon panglima TNI.

"Pilihan itu sejalan dengan aspirasi masyarakat sipil yang berharap Presiden Jokowi memilih panglima baru dengan memperhatikan banyak segi, untuk kepentingan organisasi TNI dan kepentingan nasional," kata Hendardi, melalui pesan singkat, di Jakarta, Selasa.

Hendardi menilai pemilihan Hadi untuk menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai panglima TNI merupakan pilihan tepat karena akan dapat menopang kebijakan maritim pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dan melanjutkan tradisi rotasi antarmatra dalam tubuh TNI.

Menurut Hendardi, rotasi antarmatra untuk posisi panglima TNI telah terbukti mampu menjaga keutuhan TNI pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri dan Susilo Yudhoyono.

"Penunjukkan Hadi juga lebih efektif karena masa pensiunnya masih cukup lama sehingga memiliki waktu yang cukup untuk menata organisasi TNI semakin baik," tuturnya.

Hendardi meyakini calon panglima TNI pilihan Jokowi itu akan memperoleh persetujuan secara bulat dari DPR karena rekam jejak dan prestasinya yang memadai. "Tidak ada alasan objektif yang kuat bagi DPR untuk tidak menyetujui usulan itu," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa Tjahjanto layak mengisi jabatan panglima TNI karena memiliki kepemimpinan dan kemampuan yang kuat.

"Saya meyakini beliau memiliki kepemimpinan dan kemampuan yang kuat dan bisa membawa TNI ke arah yang lebih profesional sesuai jati dirinya yaitu tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional," kata Jokowi, di Bandung, Senin (4/11) seusai meresmikan Jalan Tol Soroja, di Gerbang Tol Soreang.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2017