Gorontalo (ANTARA News) - Sedikitnya 739 rumah yang dihuni 978 kelapa keluarga (KK) di lima kelurahan di Kota Gorontalo terendam banjir pada Selasa, setelah hujan mengguyur hampir setiap hari dalam beberapa minggu terakhir di daerah itu. Posko Penanggulangan Banjir Pemerintah Kota Gorontalo menyebut lima kelurahan yang dilanda banjir itu adalah Heledulaa Selatan, Heledulaa Utara, Moodu, Bugis, dan Ipilo. Hingga berita ini diturunkan, di wilayah Heledulaa Selatan terdapat 301 unit rumah (400 KK) yang digenangi banjir, satu bangunan sekolah dan satu kantor pemerintahan, sedangkan di Heledulaa Utara mencapai 51 rumah (63 KK). Untuk wilayah Bugis tercatat masing-masing ada 20 unit rumah (25 KK) yang terendam serta di Kelurahan Ipilo mencapai 50 unit rumah (63 KK). Satu unit bangunan sekolah di Kelurahan Moodu juga ikut dilanda banjir dan tercatat 317 rumah (427 KK) yang menjadi korban bencana banjir tersebut. Sebelumnya kelima kelurahan ini juga telah menjadi `langganan` banjir hampir setiap kali hujan mengguyur Kota Gorontalo. Sejumlah kalangan dan posko penanggulangan banjir pun mulai menyalurkan bantuan berupa makanan, minuman serta obat-obatan. "Hari ini penyaluran bantuan akan lebih diintensifkan, karena dikhawatirkan korban akan terus bertambah," kata Nisma, salah seorang petugas Posko. Selain akibat diguyur hujan terus menerus, banjir tersebut juga ditenggarai akibat buruknya drainase. Berdasarkan pantauan ANTARA, ketinggian air mencapai 30 hingga 50 sentimeter, sementara seluruh warga korban banjir mendatangi sejumlah tempat pengungsian yang disediakan oleh Pemkot. Sementara itu, aliran air di dua sungai besar yang mengalir di tengah Kota Gorontalo yakni Bone dan Bulango, cukup deras, bahkan hampir melewati batas tanggul. Hingga saat ini hujan masih terus mengguyur Kota Gorontalo dan wilayah lainya di Provinsi Gorontalo sejak pukul 08.30 Wita. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007