Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Malaysia memiliki potensi besar untuk bekerja sama dalam mengembangkan enam bidang ekonomi pada saat ini dan akan datang. Menteri pada Kabinet Perdana Menteri Malaysia, Dato Sri Mohd. Effendi Norwawi, usai pertemuan dengan Menko Perekonomian Boediono di Jakarta, Selasa, mengatakan, keenam bidang itu sempat dibahas dalam pertemuan delegasi dari Malaysia dengan pihak Indonesia. Enam bidang tersebut adalah sektor minyak sawit mentah (CPO), pariwisata, produk halal, pengembangan UMKM, pembiayaan syariah, dan pengembangan kawasan regional semacam kawasan ekonomi khusus. "Malaysia tengah membuat rancangan untuk pembangunan 5 wilayah, yaitu di selatan, timur, utara, Sabah, dan Serawak," kata Dato. Menurut dia, semua pembangunan wilayah berpotensi untuk dikerjasamakan dengan Indonesia, di mana pembangunan wilayah itu sudah ada yang dibangun maupun yang sedang dirancang di kawasan yang berdekatan dengan Indonesia. "Insya Allah kita akan adakan banyak kerjasama baru dalam pembangunan wilayah-wilayah ini," katanya. Sementara itu, Menko Perekonomian Boediono mengemukakan Indonesia dan Malaysia akan membentuk tim teknis untuk menindaklanjuti pertemuan tersebut. "Dalam pengembangan produk halal dan pembiayaan syariah, perkembangan di Malaysia sudah cukup bagus. Kita akan mencoba belajar, di produk halal itu pasarnya sangat luas," katanya. Sedangkan di bidang UMKM, Malaysia memiliki mekanisme yang sudah berjalan dan memberikan hasil yang cukup baik dalam pengembangan UMKM. Ketika ditanya apakah ada komitmen investasi dari Malaysia di Indonesia, Boediono menjelaskan yang melakukan investasi adalah para pelaku usaha (swasta). "Pak Dato Sri tidak bawa uang, yang bawa uang adalah swasta/bisnis, tetapi pemerintah akan memberikan fasilitas atau katalisasi agar investasi dapat ditingkatkan," kata Boediono. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007