Pangkep, Sulsel (ANTARA News) - Kepala BKKBN Sugiri Syarif mengakui bahwa banyak penduduk di pulau-pulau dalam wilayah Indonesia yang belum terjangkau pelayanan KB karena infrastruktur belum tersedia. "Masih banyak warga kita di pulau-pulau yang belum terlayani program KB padahal mereka juga perlu berperan dalam menekan laju pertumbuhan penduduk," katanya kepada wartawan di Pangkep, Sulsel, Selasa. Usai menghadiri pembukaan kemah bakti `Semarak KB` di Kecamatan Ma`rang, Pangkep yang diprakarsai Tim Penggerak PKK Sulsel bekerjasama BKKBN, Sugiri menambahkan bahwa sebagian warga kepulauan sudah mengenal KB tetapi pelayanan terbatas akibat infrastruktur seperti kapal pelayanan KB belum tersedia. "Dulu pernah ada sarana transportasi laut khusus untuk menjangkau pelayanan KB di pulau-pulau termasuk di Kabupaten Pangkep tetapi karena biaya operasional dan perawatannya tinggi sehingga ditiadakan," katanya. Padahal, program KB dengan sasaran mengurangi pertumbuhan penduduk serta mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera di pulau-pulau juga perlu dikembangkan. Sugiri mengatakan, melalui road show semarak KB tahun ini, program KB atas kerjasama PKK - BKKBN memprogramkan jangkauan pelayanan KB sampai ke pulau-pulau tetapi harus ada keterkaitan antara BKKBN dengan pemerintah kabupaten/kota setempat terutama pengadaan sarana transportasi laut. "Secara bertahap mulai tahun ini pulau-pulau di wilayah Indonesia harus dijangkau pelayanan KB dan 10 program PKK meskipun dalam tahapan ini BKKBN menyewa kapal ke pulau-pulau," ujarnya. Menurut dia, program KB tidak bisa dikerjakan sendiri oleh BKKBN tetapi harus ada keterlibatan berbagai elemen masyarakat termasuk pemerintah, PKK, swasta, tokoh masyarakat, ulama dan LSM. Gubernur Sulsel HM. Amin Syam mengatakan, gerakan kesetiakawanan sosial bukan semata-mata memberi bantuan kepada keluarga tidak mampu tetapi juga dalam bentuk pelayanan kesehatan dan KB kepada warga miskin. Karena itu, warga yang tergolong miskin harus mendapat pelayanan KB gratis supaya mereka juga ikut ber-KB dan menciptakan keluarga kecil di lingkungannya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007