Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta, Rabu sore, melemah tajam mendekati posisi 9.000/dolar AS. Rupiah bergerak menjadi Rp8.935/8.950 pada sore dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.886/8.895 atau melemah 49 poin. Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara, Ruri Nova mengatakan di Jakarta, Rabu, aksi lepas rupiah mendominasi pasar yang menekannya hingga mendekati posisi Rp9.000 per dolar AS. Tekanan yang makin besar itu terutama disebabkan oleh aksi Bank Indonesia (BI) yang ingin rupiah tetap berada dalam kisaran di atas level Rp9.000 per dolar AS, katanya. Rupiah, menurut dia, sebenarnya berpeluang menguat melihat transaksi perdagangan pada pagi hari cenderung stabil yang didukung pula fundamental ekonomi Indonesia yang semakin membaik. Namun merosotnya pasar saham regional dan melemahnya yen terhadap dolar AS hingga di atas angka psikologis 100 yen menjadi 123,35 yen per dolar AS mengakibatkan pelaku cenderung membeli dolar AS, katanya. "Namun kondisi ini diperkirakan hanya sementara, karena berbagai faktor baik internal maupun eksternal masih mendukung pergerakan rupiah itu," katanya. Menurut dia, faktor fundamental Indonesia yang membaik dan mulai aktifnya perbankan menyalurkan kredit dan arus investasi yang mulai bergerak diperkirakan mendorong sektor riil tumbuh. Ia mengatakan, rupiah juga masih berpeluang untuk menguat yang didukung faktor eksternal seperti Bank sentral AS yang akan kembali menaikkan tingkat suku bunganya untuk menekan inflasi yang cenderung meningkat. Mengenai dolar AS, menurut dia, masih menguat terhadap yen karena ada kekhawatiran para pelaku terus melakukan aksi carry trade untuk mengambil untung sejalan dengan melemahnya yen. Dolar AS terhadap yen menjadi 123,35, ero menjadi 165,60 dari 166,12 yen dan ero terhadap dolar AS menjadi 1,3427.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007