Nairobi (ANTARA News) - Polisi Kenya menangkap lima ribu orang dalam penggerebekan terhadap suatu sekte terlarang yang diduga melakukan pembunuhan-pembunuhan sadis, tulis media setempat, Rabu. Polisi menyerbu ke dalam perkampungan kumuh Mathare, Nairobi, setelah terjadinya pembunuhan dan pemenggalan terhadap sedikit-dikitnya enam orang, yang dilakukan sekte Mungiki. Petugas mengumpulkan laki-laki, wanita dan anak-anak yang disebut terkait dengan kelompok tersebut. Sesudah polisi mendapat izin dari pemerintah untuk melakukan tembak di tempat, mereka menembak mati lebih 30 orang, yang mengundang kutukan dari LSM HAM, Amnesty International. "Pemerintah akan menggunakan semua usaha hingga habis untuk menggilas semua kelompok kriminal. Kami tidak mau bernegosiasi," kata Peter Munya, asisten menteri untuk keamanan dalam negeri seperti dikutip DPA. Koran Daily Nation melaporkan bahwa sedikit-dikitnya seribu orang yang ditangkap punya kaitan dengan Mungiki. Belum jelas alasan polisi menahan empat ribu lainnya. Sejak pemenggalan-pemenggalan yang terjadi bulan lalu, kepanikan menjalar ke seluruh pelosok Nairobi maupun daerah pedalaman yang menjadi sarang Mungiki. Kelompok itu lahir pada dasawarsa 90-an dari para pemuda pengangguran asal suku Kikuyu, yang merupakan suku terbesar di Kenya. Mereka ingin kembali ke agama tradisional. Kelompok itu berkembang menjadi kelompok kejahatan yang memalak penumpang dan pengemudi angkutan umum. Kelompok itu sejak tahun 2000 dinyatakan terlarang setelah terjadinya serangkaian kekerasan. Mungiki timbul kembali menjelang pemilihan yang akan berlangsung akhir tahun, di mana Presiden Mwai Kibaki mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua. Para pengamat mengatakan politisi tingkat tinggi punya hubungan dengan kelompok itu dan mungkin memanfaatkan ketakutan kolektif untuk keuntungan politik mereka.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007