Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membuat program Gerakan Masyarakat Anti Radikalisme Negara Kesatuan Republik Indonesia (Gemar NKRI) untuk membina mantan napi terorisme agar bisa kembali dengan baik di tengah masyarakat serta benar-benar cinta Indonesia.

"GEMAR NKRI adalah program pencegahan terorisme dengan menggandeng dan memberi wawasan kepada para mantan napi terorisme sehingga mereka bisa bermanfaat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Kepala BNPT Komjen Polisi Suhardi Alius di Jakarta, Senin.

Menurut mantan Sekretaris Utama/Sestama Lemhanas ini, ada sekitar 700 mantan napi terorisme yang menjadi mitra binaan Pusat Deradikalisasi BNPT. Kepada mereka diberikan, antara lain pelatihan wirausaha dan penguatan rasa kebangsaan.

BNPT merangkul para mantan napi terorisme untuk ikut membantu pemerintah menjalankan program deradikalisasi.

Untuk itu, BNPT juga melatih kemampuan berbicara para mantan napi terorisme agar bisa mengajak rekan-rekannya yang masih terjangkit virus radikalisme untuk kembali menjadi orang Indonesia yang ber-Pancasila dan ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Menurut Kepala BNPT, upaya deradikalisasi bagi para mantan teroris merupakan upaya berkesinambungan dan tidak bisa parsial. Untuk itu, BNPT tidak bisa bekerja sendiri. Setidaknya 32 kementerian danlembaga diajak bersinergi.

"BNPT sangat terbatas, kami butuh akses sosial, agama, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain. Karena mereka juga butuh kehidupan layak setelah fase sebagai napi terorisme," kata Suhardi.

Suhardi juga memohon kepada instansi yang berada di daerah agar tidak mempersulit mantan napi terorisme dalam mengurus kependudukan maupun dokumen lainnya.

"Mereka jangan sampai termarjinalkan karena kalau dimajinalkan suatu saat pikiran mereka akan kembali ke yang dulu," kata mantan Kabareskrim Polri itu.

Pada Senin, BNPT menggelar silaturahim Gemar NKRI Program Deradikalisasi Bina Masyarakat 2017 di Aula Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta, yang dihadiri 100 orang mantan napi terorisme.

Pada kegiatan ini BNPT mengundang Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Menteri Ristek dan Dikti Mohammad Nasir, dan Kepala UKP Pemantapan Ideologi Pancasila untuk memberikan wawasan kepada peserta.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2017