Medan (ANTARA News) - Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar (PG), Surya Paloh, mengatakan silaturahmi yang terjalin antara Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum ditetapkan apakah akan berlanjut menjadi koalisi atau tidak. "Kita di sini sebatas untuk bersilaturahmi dan kita belum membicarakan soal koalisi," katanya di Medan, Rabu, ketika menjawab ANTARA tentang kemungkinan kedua partai besar itu akan berkoalisi di masa datang. Didampingi Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP, Taufik Kiemas, dan Sekjen DPP PDIP, Pramono Anung, pada jumpa pers usai acara silaturahmi kedua partai, ia menegaskan bahwa silaturahmi yang kini mulai terbina antara Golkar dan PDIP belum tentu akan berujung koalisi. "Soal itu belum kita bicarakan, meski kemungkinan ke arah itu cukup terbuka lebar," ujarnya. Ia juga mengemukakan jika kedua partai berkoalisi, dipastikan akan sangat kokoh dan kuat. "Namun sampai saat ini belum ada pembicaraan ke arah itu," katanya. Sementara itu, Taufik Kiemas mengatakan silaturahmi merupakan langkah strategis kedua partai untuk bersatu dan bersama-sama memperjuangkan demi tetap tegaknya NKRI, Pancasila dan UUD 1945. "Kebetulan kedua partai ini seide dalam hal ini, karenanya kita bisa bersilaturahmi dan bersatu seperti ini," ujarnya. Ia juga mengemukakan bahwa perjuangan menegakkan NKRI, Pancasila dan UUD 1945 bukan pekerjaan yang mudah, karena membutuhkan kerja keras dan komitmen yang sungguh-sungguh. "Akan sangat berat kalau kita berjuang sendiri-sendiri, dan bila berjuang berdua (PG dengan PDIP-red) tentu akan lebih ringan dan kita yakin akan mampu," ujar suami mantan Presiden Megawati Soekarnoputri itu. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007