Jakarta (Antara) – Industri e-commerce tengah tumbuh dengan pesat di Indonesia. Data hasil riset Sensus Ekonomi 2016 dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, industri e-commerce Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir tumbuh sekitar 17% dengan total jumlah usaha e-commerce mencapai 26,2 juta unit. Tak heran jika Presiden RI Joko Widodo optimistis Indonesia mampu menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara di tahun 2020.

Bank BRI, sebagai bank UMKM terbesar di Indonesia berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Salah satunya caranya yakni dengan mendorong UMKM binaan BRI agar naik kelas menjadi technopreneurs. Yang terbaru, pada perayaan Hari Ulang Tahun ke 122, (17/12) Bank BRI meluncurkan program UMKM naik kelas melalui Indonesia Mall.

"Indonesia Mall adalah bentuk kerjasama Bank BRI dengan e-commerce untuk mendorong UMKM go-online. Produk-produk unggulan dari UMKM binaan BRI dapat langsung di akses di e-commerce rekanan dan dapat membantu UMKM tersebut untuk meningkatkan jangkauan penjualan produk mereka," ujar Direktur Digital Banking & Teknologi Bank BRI Indra Utoyo. Indonesia Mall sendiri dapat diakses melalui http://bit.ly/IndonesiaMall.

Dengan menggunakan Indonesia Mall, nantinya UMKM binaan BRI cukup mengunggah produk mereka satu kali dan dapat terhubung ke beberapa e-commerce sekaligus. Saat ini, kerjasama dimulai dengan meluncurkan Indonesia Mall di platform BLANJA.com. Tercatat lebih dari 150 UMKM terpilih yang menampilkan produk di sana. "Untuk tahun depan, kami akan menjalin lebih banyak kerjasama dengan para pemain e-commerce besar agar semakin meningkatkan exposure produk UMKM lokal," imbuh Indra.

Tidak hanya meluncurkan Indonesia Mall, dalam waktu dekat Bank BRI akan membuat program inkubator khusus bisnis UMKM. Dengan adanya program inkubasi UMKM tersebut, BRI menargetkan penjualan UMKM binaan tumbuh hingga sepuluh kali lipat. "Hal hal tersebut diatas merupakan wujud komitmen Bank BRI yang fokus terhadap pemberdayaan UMKM di Indonesia, tidak hanya melalui akses pembiayaan saja namun juga dengan meningkatkan kapasitas serta kapabilitas mereka," pungkas Indra.


Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2017