Denpasar (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia pertengahan Oktober 2018 tetap digelar di Bali meski hingga saat ini Gunung Agung masih berstatus Awas.

"Tidak ada masalah, IMF berjalan seperti biasa karena kami sudah dapat hasil simulasi komputer bahwa kalau pun terjadi erupsi di Gunung Agung, itu hanya sekitar 10 kilometer radius dari puncak yang terdampak," kata Luhut usai mengikuti  pertemuan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan pemangku kepentingan terkait di Gedung Keuangan Negara di Denpasar, Jumat.

"Kalau pun itu terjadi, kita sudah ada alternatif ke Banyuwangi dan Surabaya," katanya dalam rapat yang juga dihadiri oleh Gubernur Bali, Gubernur Bank Indonesia, Pangdam IX/Udayana, Kepala Polda Bali, serta tokoh ekonomi dan pariwisata.

Ia menjelaskan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah berkoordinasi dengan IMF dan sejauh ini tidak ada masalah dengan rencana penyelenggaraan pertemuan di Bali.

Penyiapan sarana prasarana pendukung pelaksanaan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali menurut dia juga berjalan sesuai rencana.

"Simpang underpass sudah kami lihat 18-20 persen dan akan selesai sekitar Agustus hingga September 2018," kata Luhut, menambahkan bahwa patung Garuda Wisnu Kencana juga akan selesai Agustus tahun depan.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan kesiapan daerahnya menjadi tuan rumah pertemuan IMF dan Bank Dunia. "Ini persoalannya kalau airport tutup saja, muntahan lahar sampai di Denpasar pasti tidak," kata mantan Kapolda Bali itu.


Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2017