Bandung (ANTARA News) - Jasa Marga Gerbang Tol Pasteur menerapkan sistem "e-toll portable" atau jemput bola transaksi nontunai untuk mengurai kemacetan di Jalan Dr. Djunjunan (Pasteur) menuju masuk tol atau ke arah Jakarta dan sekitarnya.

"Kita lakukan jemput bola e-toll karena melihat antrian yang panjang Jalan Pasteur," ujar kepala shift pencatatan GT Pasteur, Jumiyati, di GTO Pasteur, Senin.

Jumiyati mengatakan, penggunaan jemput bola ini baru pertama kali dilakukan mengingat jumlah antrean sudah mengular sejak memasuki perempatan Pasteur-Sarijadi.

Antrean masuk Tol Pasteur sudah mengular hingga jembatan layang Pasupati, sedangkan kendaraan kendaraan melaju sekitar 10 km/jam.

GTO Pasteur menerjunkan dua e-toll portable di lima gardu demi memendekkan antrean saat memasuki gerbang tol.

Jika dibandingkan, dua tol yang menerapkan e-toll portable, dalam dua detik bisa mempercepat laju antrean di gardu hingga empat kendaraan sekaligus. Sementara tiga gardu yang tidak menerapkan e-toll portable satu detik hanya satu kendaraan saja.

"Perbandingan perjamnya bisa menyampai 30-40 kendaraan antara yang menggunakan jemput bola dengan gerbang yang tidak," kata Jumiyati.

Sementara total kendaraan masuk GT Pasteur pada Senin dari pukul 12.00 hingga 16.00 WIB GT Pasteur tercatat 5.985 kendaraan dari lima gardu.

Sebaliknya, kendaraan yang masuk ke Kota Bandung atau keluar dari GT Pasteur mencapai 4.000 kendaraan. Jumlah ini terbilang normal, terlebih tidak ada antrean yang keluar GT Pasteur.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengimbau wisatawan yang hendak ke Bandung atau meninggalkan Bandung tidak selalu menggunakan GT Pasteur karena mereka masih bisa mempergunakan GT Pasir Koja, Buahbatu, M. Toha dan Kopo.

"Sesuaikan dengan tujuan saja. Supaya tidak terjadi kepadatan khususnya di Pasteur," kata Hendro.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2017