Jakarta (ANTARA News) - Amerika Serikat mengundang 64 negara yang abstain, menentang dan tidak bersuara saat pemungutan suara bagi resolusi penolakan Yerusalem ibu kota Israel.  Negara-negara itu diundang untuk datang pada 3 Januari tahun depan ke Washington dalam sebuah acara "resepsi persahabatan."

"Undangan ini ditujukan sebagai rasa terima kasih atas persahabatan Anda semua kepada Amerika Serikat," kata Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley seperti dikutip laman The Nation, Kenya.

Kenya sendiri menjadi salah satu dari negara yang diundang oleh Amerika Serikat itu dan Kenya adalah salah satu dari 21 negara yang golput alias tidak menghadiri atau tidak memberikan suara saat voting resolusi Yerusalem di Majelis Umum PBB pekan lalu tersebut.

Dalam voting itu, 128 negara termasuk Indonesia, mendukung resolusi penolakan Yerusalem ibu kota Israel, sedangkan sembilan negara menentang, dan 35 abstain.

Seluruh negara yang menentang, abstain dan tidak memberikan suara diundang oleh AS untuk menghadiri resepsi itu.

Sebagian besar negara yang tidak memberikan suara dan abstain, dikritik keras di dalam negerinya, tidak terkecuali Kenya. Menghadapi kritik domestik, Kenya berkilah bahwa selama ini pun mereka konsisten membela Palestina. Tetapi sudah menjadi rahasia umum Kenya mengkhawatirkan bantuan dipangkas AS karena negeri ini adalah penerima bantuan besar Amerika Serikat dan juga dari Israel.

Sebelum voting Presiden Donald Trump memang telah mengancam negara-negara untuk tidak memberikan suara "ya" kepada resolusi yang diajukan negara-negara muslim itu.

Kenya tampaknya menjadi salah satu dari puluhan negara yang tak kuat menghadapi ancaman AS itu, apalagi selama ini, mengutip The Nation, negara ini adalah penerima bantuan keamanan Israel dalam menghadapi teroris Al-Shabaab.

Menurut Bantuan Pembangunan Internasional Amerika Serikat USAID, pada tahun fiskal 2016 Kenya menerima bantuan 1,1 miliar dolar dari AS.

Tak hanya Kenya, Uganda yang menjadi negara sub-Sahara terbesar ketiga yang menerima bantuan AS memilih menyelamatkan bantuan 741 juta dolar dari AS, dengan abstain pada voting Yerusalem itu.  Demikian pula dengan Rwanda dan Sudan Selatan yang masing-masing menerima bantuan 268 juta dan 708 juta dolar dari AS.

Sebaliknya, Tanzania yang tahun lalu menerima 629 juta dolar dari AS, membangkang dengan memilih "ya" untuk resolusi itu. Sikap serupa diambil oleh Somalia, padahal negara ini menerima 275 juta dolar dari AS, selain bantuan keamanan AS dalam menghadapi teroris Al-Shabaab.

Ghana, Nigeria, Afrika Selatan dan Ethiopia menjadi beberapa negara Afrika lainnya yang melawan AS dengan bersuara "ya" untuk resolusi tersebut. Sedangkan Togo menjadi satu-satunya negara Afrika yang memberi suara "tidak" untuk resolusi itu.

Tergantung kepada uang AS, hampir seluruh negara sub-Sahara Afrika yang miskin itu tak bisa berkata "tidak" kepada AS dan Israel. Dan ini sangat dihargai Israel, demikian laman The Nation.



Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2017