Yogyakarta (ANTARA News) - Indonesia sudah saatnya memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sebagai satu-satunya pilihan untuk mencukupi kebutuhan energi listrik di tanah air. Menurut Ketua Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia (HIMNI) Prof Dr Amirudin seusai melantik pengurus HIMNI Cabang Yogyakarta di kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Jumat, pendirian PLTN sudah menjadi suatu keharusan bagi Indonesia karena kebutuhan akan energi listrik terus meningkat. Dikatakannya, energi listrik dari minyak bumi dan batu-bara suatu saat tidak akan bisa dihasilkan lagi, karena kedua penghasil energi tersebut tidak dapat diperbaharui. "Sehingga, nuklir menjadi satu-satunya alternatif sumber energi yang bisa mencukupi kebutuhan energi listrik di tanah air," katanya. Menurut Amirudin, krisis energi listrik yang mulai dirasakan Indonesia saat ini harus segera ditanggulangi dengan memanfaatkan alternatif sumber lainnya. Ia menyebutkan beberapa alternatif sumber energi listrik di antaranya air, matahari dan nuklir. Kata dia, sumber energi listrik dengan memanfaatkan air memang bisa menjadi solusi untuk menanggulangi krisis energi listrik saat ini. "Namun, dengan semakin terbatasnya air di Indonesia, akan menjadi kendala besar dalam memanfaatkan tenaga air untuk pembangkit listrik," katanya. Untuk memanfaatkan sumber energi dari matahari, menurut dia biayanya tidak murah. "Selain itu, akan banyak lagi kendala jika memanfaatkan sumber energi matahari," kata dia. Dia menambhkan, tenaga nuklir menjadi alternatif yang paling mungkin digunakan untuk mengatasi krisis energi listrik, karena mampu menghasilkan energi yang besar.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007