Padang (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sumatera Barat pada 2018 meningkat dibandingkan 2017.

"Untuk penyaluran KUR kita harus tumbuh karena pada 2017 sempat turun hanya Rp175 miliar sementara pada 2016 bisa mencapai Rp216 miliar," kata CEO BNI Wilayah Padang Rahmad Hidayat di Padang, Selasa saat berkunjung ke Kantor Berita Antara Biro Sumatera Barat.

Menurut dia peningkatan penyaluran KUR dapat diwujudkan karena suku bunga KUR turun dari sembilan persen menjadi tujuh persen.

"Suku bunga tujuh persen ini sudah mulai kami sosialisasikan," kata dia.

Selain itu BNI juga mengubah cara kerja karena saat ini outlet lebih banyak mengejar calon nasabah dan tidak hanya sekadar layanan semata.

"Dalam hal ini yang menjadi fokus adalah pengusaha kecil," katanya.

Selain itu juga ada digital e-form yaitu menginput nama melalui aplikasi untuk ditindaklanjuti proses KUR.

Ia menyebutkan secara total penyaluran kredit BNI naik dari Rp13 triliun menjadi Rp16 triliun yang digunakan untuk sektor produktif.

"Untuk sektor produktif biasanya Rp300 miliar sekarang ditarget naik jadi Rp3 triliun," ujarnya.

Pada sisi lain BNI juga ikut andil membantu pembangunan kembali Pasar Ateh Bukittinggi yang terbakar menggunakan dana CSR.

"Kami alokasikan perbaikan Pasar Ateh sekitar Rp1,1 miliar," ujar dia.

Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat meminta perbankan ikut membantu pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di provinsi itu karena sektor tersebut merupakan penggerak utama ekonomi Sumbar.

"Hampir 80 persen ekonomi Sumbar digerakan oleh UMKM, oleh sebab itu perbankan harus membuka diri," kata Pengawas Senior OJK Sumbar Bob Hasfian.

Menurutnya pertumbuhan ekonomi di Padang cukup baik dan selalu berada di atas nasional dalam beberapa tahun terakhir.

Ini menunjukan potensi ekonomi di daerah ini bagus dan tentu akan bisa bergerak lebih cepat ditopang keberadaan perbankan, ujarnya.

Ia menyebutkan saat ini total aset perbankan di Sumbar mencapai Rp60 triliun dan 52 persen diantaranya berada di Padang/.

Pada sisi lain pertumbuhan kredit di Sumbar juga cukup baik dan ke depan semua pihak harus bersinergi untuk memajukan UMKM, kata dia.

Tidak hanya itu ia juga melihat ketertarikan pihak luar untuk menanamkan modal di Sumbar cukup tinggi.

Oleh sebab itu bank harus menjadi akselerator bagi masyarakat dalam mengembangkan ekonomi, ujarnya.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018