Jakarta (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta meminta umat Islam menggunakan hak pilihnya serta berupaya menjaga kesatuan dan tidak terjadi gesekan antar pendukung calon gubernur dalam pilkada DKI Jakarta. "Kita nanti akan membuat seruan kepada umat Islam Jakarta yang jumlahnya 85 persen di Jakarta," kata Sekretaris Umum MUI DKI Jakarta Noer Syuaib Munzir di sela tablik akbar umat Islam di Masjid Islamic Center, Jakarta, Sabtu. Tabliq akbar yang diadakan oleh DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan didukung Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta, Koordinasi Dakwah Islam, Dewan Masjid Indonesia dan Jakarta Islamic Center itu, untuk memperingati HUT DKI Jakarta ke-480 sekaligus mengharapkan tidak terjadi gesekan antar para pendukung calon gubenur menjelang menjelang Pilkada DKI Jakarta. Munzir mengatakan, jangan sampai urusan pilkada tersebut memecah belah umat Islam. Apalagi, katanya, selama ini ada pihak yang mengarahkan umat untuk selalu berkonflik. Ia meminta umat Islam untuk menggunakan hak pilihnya karena pilkada merupakan persoalan yang cukup penting. Bahkan Munzir meminta umat Islam untuk meminta petunjuk dari Allah mengenai calon yang tepat. "Pada saat mencari pekerjaan dan kawin kita meminta pertolongan Allah untuk memilih yang baik dengan sholat Istiqaroh maka pilkada juga perlu dilakukan karena cukup penting dan agar jangan salah pilih," katanya. Menurut rencana pemungutan suara pilkada Jakarta pada 8 Agustus 2007. Sementara itu Ketua DPP LDII Prof. Dr. KH Abdullah Syam mengatakan, "Menjelang Pilkada, DKI Jakarta sangat rentan terhadap gesekan-gesekan antar para pendukung bakal calon yang maju dalam Pilkada." Padahal, katanya, saat ini kondisi keamanan Jakarta cukup kondusif dan relatif tidak ada teror maupun konflik yang mengganggu stabilitas ibukota dibanding tahun-tahun sebelumnya. Abdullah Syam mengatakan, saat ini berkembang isu-isu yang menggiring opini massa bahwa Islam identik dengan anarkisme dan terorisme. "Padahal ajaran Islam tidak membenarkan tindakan-tindakan kekerasan dan terorisme yang membabi buta," katanya. "LDII dan beberapa ormas Islam lain dalam hal ini sepakat ingin terus berperan mendorong meningkatnya tali silaturahmi antar umat khususnya muslim dan menghindari adanya perpecahan," katanya. Pada kesempatan itu, LDII juga mengklarifikasi isu negatif lembaga tersebut. "Kami ingin membuktikan bahwa LDII tidak seperti yang diisukan negatif, kami juga senang bergaul, bersosialisasi dan menjalin tali silaturahmi dengan siapa saja," katanya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007