Jakarta (ANTARA News) - Travis Kalanick, yang digulingkan dari perusahaan aplikasi transportasi Uber Technologies Inc. pada Juni 2017, akan menjual hampir sepertiga sahamnya di perusahaan tersebut, yang ditaksir bernilai 1,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Penjualan tersebut merupakan bagian dari kesepakatan konsorsium yang dipimpin SoftBank Group Corp., yang membeli 17,5 persen saham di Uber, kebanyakan membeli dari investor dan karyawan yang sejak awal bergabung di perusahaan berkantor pusat di San Francisco, California, AS, sejak 2009 itu.



Kalanick, menurut sumber kantor berita Reuters, menawarkan untuk menjual separuh dari total saham yang dimilikinya, namun terdapat batasan berapa banyak yang akan dibeli SoftBank



Menurut informan, Kalanick hanya akan menjual 29 persen dari total saham yang dimilikinya



Mantan Pejabat Eksekutif Tertinggi (CEO) Uber itu memiliki 10 persen dari saham total di perusahaan tersebut, sehingga hanya melepas 2,9 persen yang dimilikinya senilai 1,4 miliar dolar AS.



Perwakilan Kalanick, SoftBank dan Uber sejauh ini tidak berkomentar atas informasi yang beredar mengenai penjualan saham Kalanick.

Penjualan tersebut akan membuat pendiri Uber tersebut menjadi miliarder untuk pertama kalinya, dan tidak hanya di atas kertas atas saham yang selama ini dimilikinya.

Kalanick belum pernah menjual saham perusahaan yang dijalaninya hampir satu dasawarsa.

Kesepakatan SoftBank menawarkan kepada investor dan karyawan apa yang bisa menjadi kesempatan terakhir mereka untuk menjual saham dalam transaksi yang disetujui perusahaan sebelum penawaran perdana perdana Uber yang telah lama ditunggu, yakni direncanakan pada 2019.

Transaksi tersebut menandai kemenangan bagi CEO baru Dara Khosrowshahi, yang membantu para pialang untuk membuat kesepakatan menyangkut siapa yang akan mendapatkan keuntungan dari investor yang mengantongi saham dari pihak dalam seperti SoftBank.

Bloomberg juga mencatat baru pertama kali Kalanick berencana menjual sebagian sahamnya.

Kalanick sempat terkena kasus pemanfaatan data pribadi pelanggan Uber di luar kesepakatan hukum sebagai bisnis rintisan (start up).

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2018