Solo (ANTARA News) - Pemerintah Republik Indonesia hingga saat ini belum dapat memastikan keberadaan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi petinggi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Bahrun Naim.

"Itu semua informasi, apalagi yang seperti ini harus dikonfirmasikan," kata Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi disela kunjungannya di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta, Jumat.

Bahkan, kata Menlu, Indonesia belum bisa memastikan benar tidaknya kabar kematian Bahrun Naim yang sempat diberitakan media massa.

Ia mengakui informasi terkait tewasnya Bahrun Naim bukan yang pertama kali terjadi. Oleh karena itu, menurut dia, konfirmasi ke berbagai pihak harus terus dilakukan Kemenlu.

"Informasi seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Jadi saya belum bisa berkomentar banyak," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Retno juga enggan menjawab pertanyaan wartawan soal jumlah WNI yang hingga saat ini masih berada di Suriah.

Sementara itu, pada kunjungan tersebut Retno memberikan penjelasan kepada warga Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta mengenai upaya Pemerintah Indonesia untuk ikut menghentikan konflik yang ada di kawasan Timur Tengah.

"Sejak tahun 2017 Indonesia telah membawa misi diplomasi terkait kemerdekaan Palestina dan kedamaian Arganistan di semua forum internasional," katanya.

Pihaknya berharap dengan upaya-upaya tersebut kedamaian tersebut dapat segera terwujud.

Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018