Sharm el-Sheikh, Mesir (ANTARA News) - Presiden Palestina, Mahmud Abbas, dan Perdana Menteri (PM) Israel, Ehud Olmert, memulai pertemuan di kota wisata Mesir, Sharm el-Sheikh, Senin. Kegiatan tersebut merupakan pertemuan yang pertama di antara kedua pemimpin tersebut sejak April, dan dilakukan setelah Jalur Gaza dikuasai oleh pejuang garis keras Palestina, Hamas, 10 hari lalu. Abbas dan Olmert terakhir kali bertemu pada 15 April 2007, dan sebuah pertemuan yang direncanakan berlangsung pada awal Juni dibatalkan. Kedua orang itu, yang berjabat tangan ketika pertemuan dimulai, kemudian mengikuti sebuah pertemuan puncak yang juga melibatkan Presiden Mesir Hosni Mubarak dan Raja Jordania Abdullah II di kota pesisir Laut Merah itu. "Pesannya jelas, biarkan orang-orang moderat menetapkan agenda. Biarkan mereka yang meyakini dialog, yang percaya bahwa melalui dialog anda bisa mencapai sebuah penyelesaian, menjadi pihak yang menentukan apa yang akan terjadi," kata jurubicara Olmert, Miri Eisin, kepada wartawan. "Gagasannya adalah berusaha dan berbicara dan maju ke depan," kata wanita itu. "Mari kita hentikan `ekstrimis` menetapkan agenda." Sejak perebutan Gaza setelah pertempuran sengit Hamas-Fatah beberapa hari yang menewaskan lebih dari 110 orang, Abbas membubarkan pemerintah persatuan yang dipimpin Hamas dan membentuk sebuah kabinet darurat yang memperoleh dukungan Barat. Pemerintah koalisi, yang mulai bertugas pada Maret setelah perjanjian pembagian kekuasaan yang ditengahi Arab Saudi, dibentuk dengan harapan bisa mengakhiri pertikaian mematikan antara orang-orang Fatah dan Hamas yang telah berlangsung berbulan-bulan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007