Komandan Lantamal X Jayapura Kolonel Mar Ipung Purwadi mengatakan, bantuan tali asih merupakan wujud nyata penghargaan diberikan jajaran TNI AL atas pengorbanan pelaku sejarah pertempuran KRI Macan Tutul yang masih hidup di Kabupaten Biak Numfor.
"Pemberian bantuan ini sebagai ungkapan terima kasih prajurit TNI AL atas perjuangan heroik pelaku pertempuran laut Aru yang masih hidup hingga saat ini," kata Komandan Lantamal X Jayapura Kolonel Ipung Purwadi selepas rehat pemberian bantuan tali asih KSAL.
Ia mengakui setiap prajurit TNI AL tidak dapat melupakan pertempuran Laut Aru karena merupakan peristiwa sejarah saat melawan Belanda.
Pada pertempuran itu laut Aru 15 Januari 1962, menurut Kolonel Ipung Purwadi, kapal perang milik TNI AL yakni KRI Macan Tutul, KRI Harimau, dan KRI Macam Kumbang melawan kecanggihan kapal Belanda di Laut Aru.
"Komodor Yos Sudarso selaku Deputi KASAL on board waktu itu gugur sebagai kusuma bangsa bersama puluhan anak buahnya, ya hari jajaran TNI AL mengenang sejarah pertempuran Aru yang penuh horoisme perlu menjadi teladan bagi setiap prajurit TN AL," harap penerima bintang Adi Makayasa lulusan AAL 1990.
Pelaku sejarah pertempuran laut Aru Junias Rapamy menyampaikan terima kasih kepada KSAL Laksamana Ade Supandi yang sudah memberikan bantuan tali asih sebagai bentuk nyata memenuhi kebutuhan hari tuanya.
"Saya sangat terharu dengan perhatian KSAL melalui Danlamantal X Jayapura Kolonel Marinir Ipung Purwadi dan Danlanal Biak Kolonel Daniel Kreuta," kata Junias Rapamy seusai penyerahan tali asih di Mako Lanal, Senin sore.
Upacara peringatan Hari Dharma Samudera di jajaran Pangkalan TNI AL Biak diselenggarakan Senin 15 Januari 2018 dipimpin Komandan Lanal Kolonel Marinir Daniel Kreuta.
Pewarta: Muhsidin
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018
