Jakarta (ANTARA News) - Uni Eropa (UE) akan menghibahkan 600 juta ero kepada Indonesia guna mendukung program pembangunan yang terkait dengan pendidikan, investasi dan perdagangan, serta reformasi hukum. "Bantuan akan diberikan untuk periode 2007 - 2010," ungkap Duta Besar UE untuk Indonesia, Jean Breteche, di sela-sela Seminar Public Private Partnership di Jakarta, Selasa. Program bantuan itu akan dievaluasi tingkat efektivitasnya setelah tiga atau empat tahun untuk kemudian bisa dikucurkan kembali. "Kami hanya melihat prioritas pemerintah dan kita coba memfasilitasi," katanya. Ia mengemukakan, tiga sektor tersebut merupakan hasil negosiasi dengan pemerintah Indonesia sebelumnya. Menurut dia, pencairan bantuan tersebut akan dilakukan berdasarkan proposal proyek yang disampaikan kepada Uni Eropa. "Bantuan teknis bisa saja diberikan jika diperlukan, misalnya untuk merancang atau membangun sebuah proyek infrastruktur. Ini akan kita lihat kasus per kasus," jelasnya. Dia mengatakan untuk sektor pendidikan, pencairan bantuan akan dilakukan menurut propinsi. Sedangkan untuk investasi dan perdagangan, bantuan akan dialokasikan untuk mendukung kajian yang dilakukan dalam rangka memperbaiki kondisi atau iklim investasi. "Ekspor Indonesia ke negara-negara Eropa per bulan mencapai 4 miliar euro dan angka ini bisa lebih besar lagi," katanya. Dalam kesempatan tersebut, dia menjelaskan komitmen pembiayaan tersebut akan disepakati dalam sebuah perjanjian kerjasama kemitraan (PCA/Partnership and Cooperation Agreement) antara Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa yang akan ditandatangani dalam dua pekan mendatang. "Ini merupakan perjanjian PCA pertama di Asia," ungkap Jean. Dia menjelaskan bahwa ia sangat tertarik dengan Indonesia karena populasinya yang besar serta peranan Indonesia dalam menjaga stabilitas regional. (*)

Pewarta: priya
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007