Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) meminta masyarakat Yogyakarta dan daerah lain khususnya yang berada di sepanjang pantai selatan, untuk tetap tenang dan tidak panik menyikapi seringnya terjadi gempa belakangan ini di kawasan perairan Samudera Indonesia. BMG menginginkan masyarakat tidak terpengaruh oleh isu-isu yang menyesatkan seperti munculnya tsunami dan lain-lain, karena gempa yang berpotensi menimbulkan tsunami adalah yang memiliki kekuatan lebih dari 6,5 skala richter, sementara gempa-gempa belakangan ini masih di bawah 6 skala richter, kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMG Yogyakarta, Tiar Prasetya, Rabu. "Gempa yang dirasakan di sepanjang pantai selatan Jawa atau samudera Indonesia akhir-akhir ini termasuk pada Rabu pagi (27/6) merupakan dampak tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia," katanya. Ia menambahkan, gempa yang ditimbulkan pergerakan lempeng Indo-Australia itu waktunya hampir bersamaan karenanya kekuatan yang ditimbulkan juga hampir sama, sehingga lempeng yang tidak kuat akan patah. Seperti diberitakan, sebagian wilayah Provinsi DIY, Rabu pukul 05.23 WIB digetarkan gempa tektonik berkekuatan 5,8 SR. Pusat gempa berada pada 10,61 Lintang Selatan dan 107.94 Bujur Timur dengan kedalaman 33 km. Pusat gempa tersebut berada di laut selatan dengan jarak 342 km barat daya Cilacap, Jawa Tengah. Getaran gempa tersebut juga dirasakan hingga wilayah Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Sebelum gempa Rabu pagi, berdasarkan data BMG Yogyakarta, gempa berkuatan 5,3 SR sempat menggetarkan wilayah Gunungkidul dan sekitarnya pada Sabtu (23/6) sekitar pukul 14.47 WIB yang berpusat di laut pada kedalaman 42 km. Pusat gempa yang bersumber dari pergeseran lempeng Indo-Australia dan Eurasia itu berada pada posisi 9,48 Lintang Selatan dan 110,67 Bujur Timur atau 169 km arah tenggara Wonosari, ibukota Kabupaten Gunungkidul. Bahkan pada hari yang sama sekitar pukul 15.10 WIB gempa dengan kekuatan 6,0 SR juga terjadi di wilayah Ujungkulon, Banten. Pusat gempa juga di laut pada kedalaman 295 km.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007