Jakarta (ANTARA News) - Ibu Negara Hj Ani Yudhoyono mengatakan meskipun kedudukan dan peran kaum perempuan Indonesia saat ini sudah memiliki daya saing yang tinggi, namun jangan pernah lupa akan kodratnya bahwa dari seorang perempuan terlahir generasi penerus bangsa. Hal itu diungkapkan Ibu Ani Yudhoyono, pada pembukaan Psychology Expo 2007 di Jakarta, Rabu. Hadir juga dalam acara Psychology Expo 2007 yang berlangsung pada 27-28 Juni itu, antara lain Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Meneg Pemberdayaan Perempuan Meuthia Hatta, Ibu Rini Sutiyoso, Rektor UI Usman Chatib Warsa, Dekan Fakultas Psikologi UI Dharmayati Utoyo. Dijelaskan, saat ini peran kalangan perempuan dalam pembangunan bangsa sudah sangat luar biasa, bahkan pada sisi tertentu jasa perempuan sangat besar mendorong para perjuangan bangsa, mulai di masa penjajahan hingga saat ini mengisi kemerdekaan dalam memajukan bangsa. "Kedudukan dan peran kaum perempuan Indonesia dalam sejarah perjuangan bangsa telah terukir secara indah. Kita telah mencatat peran yang menonjol yang diperankan kaum perempuan dari satu jaman ke jaman yang lain," tegas Ibu Ani. Namun, katanya, setinggi apapun karier dan peran seorang perempuan, jangan pernah lupa akan kodratnya bahwa dari seorang perempuan terlahir generasi penerus bangsa. "Peran ini tidak dapat ditukartambahkan dengan kaum pria. Hamil, melahirkan dan memberikan susu ekslusif kepada anaknya, merupakan hak kaum perempuan," katanya seraya memberikan gambaran bahwa kaum perempuan telah cukup mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Ia menjelaskan, "protection" telah diberikan kepada kaum perempuan dalam bentuk perlindungan dari perilaku tindak kekerasan, tindak kejahatan dan upaya mengangkat dari tingkat kemiskinan. Demikian dengan "empowerment", dimana perempuan diberdayakan agar dapat berdiri sendiri di segala bidang termasuk perannya membangun ekonomi demi meningkatkan kesejahteraan keluarga. Sedangkan "development", perempuan diminta dapat mengembangkan kemampuannya sehingga memiliki eksistensi yang lebih tinggi lagi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007