Beijing (ANTARA News) - China kemungkinan menunda pengenaan pajak 20 persen atas tabungan deposito bank, media pemerintah melaporkan Rabu, dalam upaya untuk mendinginkan arus investasi ke dalam pasar modal yang "booming". Rancangan undang-undang yang menggambarkan langkah potensial atas tabungan bank perseorangan itu diserahkan kepada panitia kerja parlemen China pada Rabu, kantor berita Xinhua mengatakan dalam berita singkat. Xinhua mengatakan penghapusan atau pengurangan pajak bunga -- yang diberlakukan pada 1999 -- bertujuan untuk membuat deposito bank lebih menarik. Bank sentral mengatakan pada pekan lalu bahwa saham dan dana telah menggantikan bank sebagai opsi investasi teratas bagi masyarakat yang tinggal di kota-kota China, yang diakibatkan "booming" pasar modal negara itu dan rendahnya tingkat suku bunga deposito. Tingkat inflasi China melonjak menjadi 3,4 persen pada Mei, lebih tinggi dari patokan tingkat bunga deposito satu tahun yang sebesar 3,06 persen. Sementara pasar modal China melonjak lebih dari 50 persen pada tahun ini setelah naik 130 persen pada 2006. Sebelumnya media pemerintah melaporkan bahwa gubernur bank sentral China mengatakan ia tidak dapat mengesampingkan kenaikan kembali tingkat bunga untuk mendinginkan perekonomian terbesar keempat di dunia sehubungan adanya kekhawatiran tekanan inflasi yang lebih besar. "Kami tidak mengesampingkan kenaikan tingkat bunga lagi sehubungan data inflasi kemungkinan naik lagi," kata Zhou Xiaochuan, gubernur People`s Bank of China, seperti dikutip oleh China Securities Journal. "Kami telah menyesuaikan tingkat bunga, namun inflasi kemungkinan naik tipis," kata Zhou. Gubernur juga mengatakan ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi China, yang tumbuh 11,1 persen pada kuartal pertama, akan melambat pada kuartal kedua, kata surat kabar itu. Bank sentral China telah menaikkan tingkat suku bunga dua kali pada tahun ini dan lima kali mensyaratkan bank komersial untuk menempatkan lebih banyak dana dalam cadangan dalam upaya untuk mendinginkan inflasi, investasi aset tetap dan spekulasi pasar modal. Namun langkah-langkah tersebut tampaknya berdampak kecil dalam mengekang "booming" investasi, meningkatkan keprihatinan diantara pejabat bahwa likuiditas yang berlebihan yang mengganggu perekonomian bahkan akan lebih keras untuk mengandung dan secepatnya membawa ke penurunan mendadak dalam pertumbuhan ekonomi. Laporan dalam China Securities Journal mengusulkan agar bank sentral menaikkan tingkat bunga pada saat sekitar pengumuman data ekonomi untuk kuartal kedua pada Juli, dengan mengutip analis, demikian AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007