Jakarta (ANTARA News) - Produsen tepung tapioka PT Budi Acid (BUDI) belum bisa membagi deviden kepada pemegang saham perseroan. "Perseroan belum bisa bagi deviden karena laba yang diperoleh pada 2006 sebagian besar diperoleh dari laba selisih kurs yang saat ini belum bisa direalisasikan," kata Wakil Direktur Utama BUDI, Sudarmo Tamin, seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Rabu. Per 31 Desember 2006 BUDI mencatat laba bersih senilai Rp20,68 miliar, meningkat dibanding tahun 2005 hanya Rp2,28 miliar. Sudarmo berharap untuk tahun buku 2007 ini perseroan dapat membagikan deviden, karena trend penjualan perseroan yang naik. "Tahun ini perseroan menargetkan penjualan mencapai Rp1 triliun dibanding tahun lalu Rp1 triliun dan laba bersih naik dua kali lipat menjadi Rp40 miliar," harapnya. Target ini ditunjang dari proyek yang dikerjakan perseroan, seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bio Gas yang dapat menekan biaya produksi Rp100 mliar per tahun dan peningkatan `utilities` (kemampuan produksi pabrik) hingga 70 persen dari rata-rata pabrik yang dimiliki perseroan. Sudarmo juga mengungkapkan bahwa perseroan saat ini menguasai pangsa pasar tepung tapioka yang mendekati 50 persen. Sebagian besar produksi perseroan (90 persen) dipasarkan dalam negeri dan sisanya ekspor. "Perseroan menjaga pasokan dalam negeri yang daya serapnya besar, jika ada kelebihan baru di ekspor," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007