Depok (ANTARA News) - Hujan yang mengguyur Kota Depok, Jabar, sejak pagi hari hingga sore menyebabkan air Sungai Ciliwung yang melintasi Depok meluap hingga mencapai ketinggian 190 cm. "Air Ciliwung sempat meluap pada pukul 14.00 WIB. Ketinggian air 190 cm sudah mendekati status Siaga IV," kata Imih, penjaga Pos Pengamatan Ketinggian Kali Ciliwung, di Jembatan Panus, Kota Depok, Kamis. Berdasarkan pantuan ANTARA News, meluapnya air Sungai Ciliwung tersebut belum mengakibatkan banjir di beberapa wilayah langganan banjir di Kota Depok. Imih mengatakan menjelang sore ketinggian air mulai menyusut menjadi sekitar 125 cm seiring dengan hujan yang semakin mereda pada pukul 17.00 WIB. Urutan status ketinggian Kali Ciliwung, untuk Siaga IV jika ketinggian air mencapai antara 200-250 cm, Siaga III antara 250 - 270 cm, Siaga II antara 300-350 cm dan Siaga I melebihi 350 cm. Ketinggian air Kali Ciliwung sepanjang tahun sempat mencapai angka tertinggi, yakni sekitar 435 cm pada 6 Januari 1996. Menurut dia, posisi siaga mulai terjadi jika ketinggian air sudah mencapai 200 cm, artinya sebagian titik di Jakarta sudah tergenang air, misalnya di daerah Kampung Melayu, Bidara Cina, Matraman Dalam, Pengadegan, Gang Arus, Kali Bata, Rawa Jati, Bukit Duri, dan Kebon Baru. "Kalau ketinggian air sudah melewati 200 cm, berarti kondisinya sudah mulai mengkhawatirkan," paparnya. Ia mengatakan, curah hujan yang meningkat secara tiba-tiba bisa menyebabkan banjir terutama di Daerah Aliran Sungai (DAS) atau di tempat-tempat yang terbiasa terkena banjir. "Ketinggian air di Sungai Ciliwung bisa saja naik dengan cepat bergantung pada curah hujan yang terjadi," katanya. Dengan kondisi hujan yang tinggi katanya, dirinya harus selalu memberikan laporan kepada pos pemantau air di Jati Baru dan Manggarai, untuk mengantisipasi banjir.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007