Jambi (ANTARA News) - Polemik ekspor buah manggis antara legislatif dan eksekutif di Jambi terus berlanjut hingga berujung adanya desakan untuk mencopot Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (Diperta) setempat, Ir Erman Rachim. Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jambi, Ir Sjafril Alamsyah, Kamis, menegaskan, ekspor perdana manggis Jambi ke China sebanyak 40 ton melalui Jakarta pada Mei 2007 diragukan sebab produksinya di daerah itu sangat minim. Data tanaman manggis yang dilaporkan Kadisperta memiliki potensi seluas 2.000 ha di Kabupaten Kerinci, Sarolangun, dan Merangin dinilai "main tembak". Komisi II yang turun ke lapangan mengecek data tanaman manggis di tiga kabupaten itu amat jauh berbeda sebab tanaman hortikultura itu merupakan tanaman di lahan pekarangan. "Bagaimana kelanjutan ekspor manggis itu, sementara produksinya relatif sedikit karena hanya tanaman pekarangan," ujarnya. Sjafril mendesak agar Kadisperta Jambi dicopot, karena akan sangat berbahaya bila terus mempertahankannya, karena melakukan pembohongan publik. Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Jambi H Antony Zeidra Abidin setelah rapat parpurna DPRD setempat kepada wartawan mengatakan, copot-mencopot tidak semudah yang disebutkan, karena ada mekanismenya. Jika Komisi II DPRD Jambi memiliki data akurat soal lahan ekspor manggis agar menyerahkan ke Pemprov Jambi. "Sebaiknya data yang ada di dewan diserahkan ke Pemprov Jambi, jangan ribut melalui media massa. Itu tidak baik," kata Antony yang mantan anggota Komisi VII DPR RI.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007