Washington (ANTARA News) - Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunganya tetap untuk kedelapan kali berturut-turut, menyusul berkurangnya kekhawatiran terhadap inflasi namun masih menjadi prioritas utama dalam ekonominya. The Fed mempertahankan suku bunga acuan sekarang tetap pada 5,25 persen sejak kenaikan terakhir pada 29 Juni 2006. Pasar Amerika Serikat (AS) naik tipis pada Kamis (28/6) sore, karena keputusan suku bunga tersebut sejalan dengan harapan pasar. Lembaga tersebut mengatakan, inflasi inti telah sedikit membaik dalam beberapa bulan terakhir, namun tambahnya, "sebuah tekanan inflasi moderat yang berkelanjutan masih tampak meyakinkan." Keputusan dengan suara bulat dari 10 anggota dewan Fed diberikan karena pertumbuhan ekonomi AS pada langkah terendah sejak 2002, data pemerintah menunjukkan. Produk Domestik Bruto (PDB) AS tumbuh pada laju tahunan sebesar 0,7 persen dalam kuartal pertama 2007, menurut data yang dirilis Kamis. Beberapa ekonomi telah berharap untuk sebuah penurunan suku bunga sebagai langkah awal untuk mendorong ekonomi, namun the Fed mengatakan pengendalian laju inflasi masih menjadi perhatian utama, karena pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan terus tumbuh moderat pada kuartal-kuartal mendatang. "Kebijakan komite masih mengutamakan perhatian pada risiko bahwa inflasi akan gagal menjadi moderat seperti yang diperkirakan," kata the Fed dalam sebuah pernyataannya. "Kebijakan mendatang akan disesuaikan tergantung pada evolusi dari prospek pertumbuhan inflasi dan pertumbuhan ekonomi," kata the Fed. Harga konsumen naik pada Mei, merupakan yang terbesar sejak September 2005, meningkat 0,7 persen dari April, dipicu oleh tingginya harga bahan bakar minyak. Tetapi, inflasi inti, yang tanpa harga makanan dan energi yang dipantau lebih cermat oleh the Fed, melambat menjadi 0,1 persen dari 0,2 persen pada April, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007