Jakarta (ANTARA News)- Perusahaan properti PT.Dharmala Intiland Tbk (DILD) kini berganti nama menjadi PT Intiland Development Tbk, seiring dengan terjadinya perubahan komposisi pemegang saham. Kepada wartawan di Jakarta, Jumat, Presiden Direktur Dharmala Intiland Hendro S.Gondokusumo mengatakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perusahaan itu pada hari yang sama menyetujui perubahan nama perusahaan menjadi PT.Intiland Development Tbk, sekaligus perubahan jajaran komisaris dan direksinya. Dikatakan, Strand Investment Ltd dan Truss Investment Partners Pte Ltd yang keduanya berbasis di Singapura, kini menjadi pemegang saham pengendali di Intiland Development. Strands memiliki 33,16 persen saham dan Truss memiliki 37,07 persen saham. Saham tersebut, kata dia, merupakan hasil konversi dari hutang DILD sebesar Rp1,191 triliun kepada dua perusahaan di bidang investasi tersebut. Hutang yang dikonversi menjadi saham sebesar Rp1,091 triliun. Sementara sisa hutang masih ada sebesar 11 juta dolar AS (setara Rp99 miliar) kepada kedua perusahaan investasi tersebut. Sementara itu, posisi Presdir yang tadinya dijabat Hendro S.Gondokusumo diganti Lennard Ho Kian Guan, sebagai orang yang dipercayakan Strand Investment dan Truss Investment untuk masuk dalam jajaran direksi. Hendro sendiri akan menempati posisi baru sebagai Wakil Komisaris Utama di perusahaan tersebut. Dikatakan, perubahan komposisi saham tersebut terkait dengan rencana DILD untuk melakukan konversi hutang menjadi saham perusahaan melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu ("debt to equity swap"). Rencana itu akhirnya disetujui oleh para pemegang saham DILD pada RUPSLB. "Terus terang kami bangga dengan rencana ini dapat disetujui mengingat perjalanan yang sudah panjang, kata Hendro S.Gondokusumo. Dengan konversi ini, maka DILD mengurangi jumlah hutang dan beban bunga dalam jumlah yang sangat signifikan, dari tadinya sebesar Rp1,9 triliun turun menjadi Rp816 juta. "Jumlah hutang perusahaan turun lebih dari 57 persen. Adanya suntikan modal dalam jumlah yang sangat signifikan ini membuat kinerja keuangan perusahaan menjadi mantap dan sehat. Posisi ekuitas meningkat dari yang hanya sebesar Rp1,8 miliar, sekarang menjadi Rp1,09 triliun," kata Hendro. Dengan struktur ekuitas tersebut DILD yang kini berganti nama menjadi Intiland Development Tbk masuk dalam jajaran perusahaan properti dengan struktur ekuitas terkuat, kata Hendro. PT Dharmala Intiland Tbk terkena imbas akibat belum pulihnya pasar properti di Indonesia sehingga penjualan dalam tahun buku 2006 turun 40,67 persen. "Kondisi ini mempengaruhi pendapatan perusahaan yang mengalami penurunan 27,22 persen menjadi Rp256,6 miliar," kata Sekretaris Perusahaan PT Dharmala Intiland Tbk, Theresia Rustandi pada kesempatan sama.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007