Denpasar (ANTARA News) - Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) mengharapkan perlombaan balap sepeda di Indonesia semakin banyak menyusul peningkatan penggemar olahraga sepeda.

"Kami selalu mendukung perlombaan balap sepeda yang melibatkan komunitas-komunitas sepeda di Indonesia. Kegiatan lomba balap sepeda akan menambah dukungan kepada atlet-atlet nasional," kata Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari di sela-sela persiapan perlombaan Grand Fondo New York (GFNY) Bali 2018 di Denpasar, Sabtu.

Okto mengatakan kegiatan perlombaan balap sepeda seperti GFNY di Indonesia juga dapat menjadi ajang sosialisasi kegiatan berolahraga nasional menyusul Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Para Games 2018.

"Kami akan mengajukan GFNY Bali ini dalam salah satu kegiatan yang diakui Persatuan Sepeda Internasional (UCI) sehingga kegiatan balap sepeda di Indonesia yang diakui secara internasional semakin bertambah," kata Okto yang juga menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Asian Para Games (INAPGOC) 2018 itu.

Okto menyebutkan perlombaan balap sepeda di Indonesia yang diakui secara internasional antara lain kejuaraan balap sepeda di Lombok, Nusa Tenggara Barat, kejuaraan balap sepeda di Bintan, Riau, dan akan menyusul kejuaraan balap sepeda di Samosir, Sumatera Utara, serta kejuaraan balap sepeda di Bangka Belitung.

"Kejuaraan balap sepeda seperti ini juga mendukung industri pariwisata nasional serta menjadi ajang liburan bagi para pehobi sepeda di Tanah Air," kata Okto.

Sebanyak 1.415 peserta dari 30 negara, termasuk Indonesia, telah mengonfirmasi keikutsertaan mereka dalam perlombaan yang menempuh jarak 143 kilometer untuk kategori jauh dan jarak 99,5 kilometer untuk kateogri jarak menengah itu.

Peserta terbanyak berasal dari Amerika Serikat, Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Selandia Baru, dan Singapura.

Sementara, peserta negara lain yang juga mengikuti kejuaraan GFNY Bali 2018 berasal dari Afrika Selatan, Australia, Belanda, China, Denmark, Filipina, Finlandia, Hong Kong, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Norwegia, Prancis, Swedia, Swiss, dan Thailand.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2018