Dia memiliki cara tersendiri agar suaranya konsisten sepanjang film.
"Kalau sudah dapat suaranya di awal ya direkam ya. Jadi inget terus. Kalau tiba-tiba missed, karena saya juga pernah missed, melakukan kesalahan dan saya baru sadar setelah di shoot, saya dengar, kok kayaknya bukan suara karakternya ya. Atau ketika dubbing baru sadar, suaranya enggak konsisten nih. Saya harus perbaiki di situ," papar dia saat berkunjung ke Kantor ANTARA News di Jakarta, belum lama ini.
Reza mengaku lebih banyak mengandalkan diri sendiri dalam hal ini, walau terkadang bisa membuatnya kesal sendiri.
"Kebanyakan diri sendiri sih. Karena saya agak kritis sama permainan saya sendiri. Saya agak perfeksionis dan terlalu ambisius. Jadi kalau ada hal kecil yang salah, saya biasanya ngomel-ngomel sendiri. Kita harus ulang adegannya," kata dia.
Meniru suara mendiang Benyamin yang jelas berbeda dari suara asli Reza membuatnya sempat bermasalah di tenggorokan?
"Enggak sih. Gangguan tenggorokan enggak. Kalau mengobrol ini kan suara asli saya. Tetapi selama film kan paling berat karena menjaga. Kita syuting lompat-lompat, enggak sehari, jadi menjaga tone suara tetap konsisten kan agak berat sebenarnya," ungkap Reza.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018
