Jakarta (ANTARA News) - Produsen tekstil terpadu PT Apac Citra Centertex membutuhkan dana sekira 25 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk program revitalisasi perusahaan, modernisasi dan peremajaan mesin. "Dana tersebut akan diperoleh dari pinjaman beberapa bank lokal," kata Direktur Keuangan Apac, Anas Bahfen di Jakarta, Jumat. Ia menimpali, "Saat ini kami sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa bank lokal. Diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah ada komitmen pasti." Dia mengatakan, peremajaan mesin-mesin produksi tersebut akan dilakukan secara bertahap, sehingga pendanaannya pun akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap awal dibutuhkan dana 8 juta dolar AS, kedua 7 juta hingga 8 juta dolar AS, dan sisanya untuk tahap berikutnya. Saat ini, perseroan memiliki 13 pabrik tekstil terpadu di Bawaen, Jawa Tengah. Sebagian besar mesin produksinya sudah tua sehingga perlu diremajakan. Dengan peremajaan dan modernisasi mesin-mesin produksi perseroan ini, kata dia, diharapkan akan menambah kapasitas produksi dan meningkatkam kualitas produk. "Peremajaan mesin ini akan menambah kapasitas produksi sebesar 10 persen dari sebelumnya yang sebesar 130 ton per tahun," katanya. Selain melakukan peremajaan an modernisasi mesin produksi, Apac juga merencakanan pengembangan infrastruktur industri anak perusahaannya, yakni Apac Inti Corpora (AIC) dibidang pembangkit sumber energi alternatif. Ini dilakukan untuk memperoleh biaya energi listrik yang lebih ekonomis. Sementara itu Direktur Utama Apac, Benny Soetrisno mengatakan, perseroan akan melakukan konversi energi dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar batubara. Selama ini, total biaya energi mencapai 10-11 persen dari total biaya produksi perseroan. "Dengan melakukan konversi ke batubara, perseroan akan mampu menghemat biaya BBM sekitar 30 persen hingga 50 persen," ujarnya. Melalui strategi tersebut, diharapkan kinerja perseroan anak usahanya akan meningkat, sehingga mampu memenuhi seluruh kewajibannya kepada kreditur. "Dengan kebijakan ini kami optimis kondisi perseroan akan semain mambaik dan mampu bersaing kompetitif di masa depan," ujar Benny. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007