Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa mengatakan gagasan Indo-Pasifik dapat mempertahankan sentralitas dan kesatuan ASEAN baik secara geografis maupun geopolitik dalam menjaga stabilitas kawasan.

"Gagasan Indo-Pasifik sejalan dengan Treaty of Amity and Cooperation (TAC) yang dimiliki oleh ASEAN," ujar Marty Natalegawa dalam diskusi di Jakarta, Rabu.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memilih istilah Indo-Pasifik, ketimbang Asia-Pasifik yang digunakan pemerintahan AS sebelumnya dapat menjadikan momentum mengangkat gagasan Indo-Pasifik itu.

"Gagasan Indo-Pasifik dicetuskan oleh saya saat 2013 di Washington D.C. dalam sebuah konferensi internasional," kata dia.

Namun, lanjutnya, diperlukan pendekatan keseimbangan yang dinamis (dynamic equlibrium) di kawasan Asia Pasifik, sehingga tidak ada kekuasaan yang mendominasi di kawasan tersebut.

Keseimbangan yang dinamis tersebut dibangun dengan meningkatkan kerjasama dan membangun pola hubungan kerjasama dan kemitraan sehingga konfrontasi dapat dihindari.

Pendekatan ini dapat mempromosikan keamanan, kemakmuran dan stabilitas bersama di kawasan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan pengembangan konsep Indo-Pasifik perlu dilakukan secara terbuka, inklusif yang berdasar kepada budaya dialog, mengutamakan kepentingan bersama dan menjunjung tinggi hukum internasional.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo dalam sesi Retreat Konferensi Tingkat Tinggi Peringatan ASEAN-India 2018 bersama Perdana Menteri India Narendra Modi dan para Kepala Negara/Kepala Pemerintahan ASEAN di Rasthrapati Bhawan, Kamis (25/1).



A063/

(T.A063/B/B015/B015) 07-02-2018 19:12:16

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018