Newport, Rhode Island (ANTARA News) - Kapal latih milik TNI-AL, KRI Dewaruci, yang tengah berlabuh sejak beberapa hari terakhir di Newport, Negara Bagian Rhode Island, memukau masyarakat Amerika Serikat, baik melalui penampilan para awak kapal dalam parade yang berlangsung di kota pelabuhan tersebut maupun keindahan kapal itu sendiri. Para awak Dewaruci yang terdiri dari puluhan perwira, kadet dan teknisi, pada Sabtu (Minggu WIB), berpartisipasi aktif dalam parade para peserta festival kapal layar tiang tinggi Tall Ships Rhode Island 2007 yang diikuti oleh berbagai negara lainnya, termasuk AS, Belanda, Jerman, Brazil, Bermuda, Kolumbia, dan India. Di bawah sinar matahari yang demikian terik, kontingen Indonesia tampil dengan bersemangat dan relatif mendapatkan tepuk tangan paling meriah dari para penonton di sepanjang jalan dibandingkan para peserta lainnya. Dalam parade tersebut, kontingen Indonesia terbagi dalam tiga barisan: drum-band Akademi Angkatan Laut (AAL), perwira berpakaian hitam-hitam, serta Reog Ponorogo, yang masing-masing melakukan atraksi berbeda. Drumband AAL mendapatkan tepuk tangan dan teriakan kagum penonton ketika melakukan berbagai formasi di sepanjang jalan Newport, termasuk dengan membentuk 'gunung' drum yang dinaiki sang pemimpin drumband hingga ke puncak sambil memutar-mutarkan dan melempar tongkat ke udara. Di barisan belakangnya, pakaian formal hitam-hitam yang dikenakan para perwira Indonesia ternyata tidak menjadikan mereka terlihat kaku. Dengan dentaman drum-drum yang dimainkan teman-teman mereka di barisan depan, para perwira hitam-hitam melakukan gerakan senam asal Papua, Sajojo. "Lihat, yang di belakangnya juga dinamis, asyik sekali!" kata seorang penonton kulit putih kepada orang yang berdiri di sebelahnya sambil memperhatikan para perwira Indonesia yang tengah meloncat-loncat melakukan `Sajojo`. Barisan terakhir, Reog Ponorogo yang dibawakan para awak kapal dengan suara pecutan di sana-sini, membuat suasana di sekitarnya terus bersemangat. "Oh, yang ini juga dari Indonesia? Waah...," kata seorang perempuan 40 tahunan sambil menjeprat-jepretkan kameranya. Dalam parade tersebut, Indonesia memang menjadi kontingen yang terbanyak mempertunjukan atraksi. Beberapa kontingen bahkan sama sekali tidak melakukan atraksi apapun selain baris-berbaris. Pada kesempatan tersebut, parade kontingen Indonesia dan tim-tim lainnya disaksikan oleh belasan tamu terhormat seperti gubernur Rhode Island, para komandan kapal, serta para pejabat pemerintahan negara asing, termasuk Dubes Indonesia untuk AS Sudjadnan Parnohadiningrat dan Konjen RI untuk New York, Trie Edi Mulyani. Pasangan lanjut usia Margareth dan John yang mengaku telah tinggal di Newport sejak mereka lahir, menyatakan sangat menikmati parade yang menampilkan para perwira dan kadet dari berbagai negara itu. Keduanya mengatakan penampilan Indonesia dengan berbagai atraksi yang disuguhkan merupakan yang paling menghibur. "Mereka (tim Indonesia, red) terlihat sangat terlatih dan menikmati apa yang mereka lakukan. Kami beberapa kali melihat mereka latihan di dekat kapal (Dewaruci, red). Orang-orangnya juga sangat menyenangkan. Nanti sore kami akan melihat-lihat kapal (Dewaruci)," katanya kepada ANTARA. Peserta terbaik Minat masyarakat setempat terhadap KRI Dewaruci sendiri relatif paling tinggi di antara kapal-kapal lain yang berlabuh di Newport dalam rangka Tall Ships Rhode Island 2007. Menurut salah satu perwira TNI AL yang menjadi awak Dewaruci, sejak Dewaruci dibuka untuk umum pada 28 Juni -- sebelumnya telah tiba pada 26 Juni, setiap harinya tak kurang dari 2.500 orang yang naik untuk langsung melihat-lihat keadaan kapal. Pada Jumat, KRI Dewaruci terpaksa harus menutup program kunjungan bagi masyarakat umum berhubung pada Jumat malam diadakan resepsi di atas kapal bagi para tamu undangan, baik dari kalangan Indonesia maupun asing. Di atas kapal, para tamu dapat menikmati berbagai hidangan khas Indonesia serta kesenian yang digelar oleh para perwira dan kadet. Tamu-tamu asing juga secara bersemangat bergabung dengan para kadet menarikan Poco-Poco, setelah sebelumnya disuguhi dengan Tari Indang (dari Sumbar), Tari Berburu (Papua), Tari Kidang Kencana (Bali), Reog Ponorogo (Jawa Timur) dan Rampag Gendang (Jawa Barat). Dubes Sudjadnan Parnohadingrat yang memberikan sambutan pada malam resepsi itu mengatakan bahwa kedatangan KRI Dewaruci lengkap dengan interaksi dan pertunjukkan budaya, merupakan jembatan untuk meningkatkan pemahaman AS tentang Indonesia. Sementara Ketua Panitia Tall Ships Rhode Island 2007, Tom Wesler, menominasikan Indonesia sebagai yang terbaik di antara kontingen-kontingen lainnya. Baginya kehadiran KRI Dewaruci dan sikap para awak yang menyenangkan merupakan cerminan keramahan Indonesia. Wesler, yang mengaku beberapa kali mengunjungi Indonesia antara tahun 1956-1962 dan terkesan dengan berbagai hal menyangkut Indonesia -- antara lain batik dan wayang kulit, pada kesempatan itu menyarankan warga AS yang hadir untuk memasukkan Indonesia dalam rencana kunjungan wisata mereka. KRI Dewaruci yang antara lain diawaki oleh 79 kadet, 17 perwira TNI-AL dan dikomandani oleh Letkol Laut Soetarmono, bertolakt dari Surabaya pada 12 Maret 2007 untuk berlayar dengan menyinggahi sejumlah pelabuhan di negara asing, antara lain Pulau Kwajalein (Marshall Island), Pearl Harbour, San Diego, Miami, Rhode Island, Philadelphia, Norfolk, Charleston, Palm Beach (AS), Marsanillo (Meksiko), dan Balboa (Panama). Dengan rute serupa, Dewaruci dijadwalkan tiba kembali di Surabaya pada 5 November 2007. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007