Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta Real Estate Indonesia (REI) tidak sekadar mementingkan keuntungan dengan membangun perumahan mewah, namun dapat berkontribusi untuk membangun perumahan murah, bagi para konsumen berpenghasilan di bawah Rp7 juta/bula.

"Kita harus memikirkan supaya para anak bangsa bisa memiliki rumah dengan mudah. Ini juga tanggung jawab REI," kata Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo saat melakukan pertemuan dengan pengurus DPP REI di Jakarta, Rabu, seperti dikutip dalam siaran persnya.

Menjawab tantangan Bamsoet, Ketua DPP REI Soelaman Soemawinata mengungkapkan bahwa REI selalu berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk pembangunan rumah bagi masyarakat.

REI bahkan telah membangun dua ratus ribu rumah bersubsidi yang menjadi program pemerintah.

"Kami berkomitmen menjadi mitra terbaik bagi pemerintah. REI mempunyai motto menjadi Garda Terdepan Membangun Rumah Rakyat," ucap Soelaman.

Selain membahas pembangunan rumah rakyat, pertemuan kali ini juga dimanfaatkan Bamsoet dan REI membahas pengelolaan Rumah Susun yang seringkali merugikan penghuni.

Menurut kajian REI, sebetulnya sudah ada UU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun yang mengatur tentang pengelolaan rumah susun.

Namun sayangnya, UU Rumah Susun tersebut belum ada peraturan pemerintah tentang pelaksanaannya. REI menyarankan pengelola rumah susun dibentuk badan hukum koperasi. Sehingga tidak ada lagi ribut-ribut dan salah paham antara penghuni dan pengelola.

Mendengar penjelasan tersebut, Bamsoet memastikan akan berkoordinasi dengan pemerintah agar peraturan pelaksanaan dari UU tersebut segera dibuat.

REI juga memberikan masukan mengenai RUU Pertanahan yang sedang dibahas di Komisi II DPR RI. Ada beberapa yang menjadi catatan REI, diantaranya mengenai peran pemerintah daerah yang sangat krusial dalam mengatur Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

REI menganggap sebaiknya peran pemerintah daerah diatur dalam UU supaya tidak ada kerancuan dan duplikasi. REI pun juga berkomitmen selalu melibatkan dalam pembahasan masterplan pengembangan kawasan.

Bamsoet berjanji akan mempelajari masukan dari REI. Ia memastikan dalam pembahasan sebuah RUU, seluruh stakeholder pasti akan dimintai masukan.

"Jika memang sesuai dengan kemaslahatan bersama, masukan akan diakomodasi dalam RUU," kata Bamsoet.

Secara khusus, Bamsoet juga meminta REI menindak tegas para pengembang nakal yang telah menyengsarakan masyarakat.

"Saya sudah minta aparat hukum untuk memberikan tindakan tegas kepada para pengembang nakal. REI juga harus berperan, beri sanksi dan black list para pengembang nakal. Bahkan harus diumumkan kepada publik, supaya masyarakat luas bisa berhati-hati," ujar Bamsoet.

Seperti diketahui, program rumah terjangkau sudah menjadi salah satu yang menjadi misi Bamsoet sejak dilantik menjadi Ketua DPR RI. Dua program lainnya yang juga terangkum misinya dalam Salam Tiga Jari yaitu lapangan kerja dan sembako murah.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018