Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung rencana penambahan personel kepolisian untuk mengimbangi jumlah penduduk di tanah air dalam upaya meningkatkan kualitas kerja kepolisian. Pernyataan Presiden itu dibacakan oleh Wakapolri, Komjen Pol Makbul Padmanagara, selaku inspektur upacara peringatan Hari Ulang Tahun Polri ke-61 di Jakarta, Senin. "Saya menyambut baik rencana penambahan kuantitas anggota Polri," ungkap Presiden. Menurut Presiden, penambahan jumlah personel sangat masuk akal, terutama untuk mengimbangi penambahan jumlah penduduk. Idealnya, perbandingan antara personel polisi dan penduduk adalah 1:500, atau satu polisi melayani 500 penduduk. Selain itu, penambahan juga perlu dilakukan seiring banyaknya pemekaran sejumlah daerah, baik di tingkat propvisni maupun kabupaten dan kota . Pemekaran merupakan salah satu indikasi penambahan penduduk dan kompleksitas permasalahan. Oleh sebab itu, penambahan personel polisi merupakan salah satu cara untuk mewujudkan tata masyarakat yang baik. Dalam pidatonya, Presiden juga mengharapkan agar Polri di masa datang dapat melaksanakan tugas penegakan hukum tanpa diskriminasi. Selain itu, Polri diharapkan menjadi alat penegak hukum yang bermoral dan dicintai masyarakat. Menanggapi hal itu, Wakapolri seusai upacara mengatakan sampai saat ini ada beberapa daerah yang perbandingan antara aparat kepolisian dan penduduk belum ideal. Namun demikian, katanya, ada juga daerah yang perbandingannya sudah mendekati ideal. Dicontohkanyya, Ambon adalah salah satu daerah yang perbandingan antara polisi dan penduduk hampir ideal, namun masih perlu ditingkatkan. Upacara peringatan Hari Polri ke-61 dimulai sekitar pukul 08.00 WIB dan selesai sekitar satu setengah jam sesudahnya. Sejumlah pejabat menghadiri upacara tersebut, antara lain mantan Kapolri Da`i Bachtiar, mantan Wakapolri Adang Dajadjatun, dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiqurrahman Ruqi. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007