La Paz (ANTARA News) - Tabung gas masak milik pedagang kaki lima meledak pada Sabtu di tengah karnaval di kota Oruro, Bolivia, menewaskan delapan orang dan melukai 40 lagi, kata kepolisian setempat.

Pedagang itu, yang menjual gorengan kulit unta khas Amerika Selatan (yama), diduga tidak sengaja menumpahkan minyak panas ke arah selang tabung gas miliknya sehingga menyebabkan ledakan, kata kepala kepolisian kota Oruro, Romel Ra`a.

Peristiwa itu terjadi di jalan padat pengunjung tidak jauh dari jalur utama pawai karnaval sepanjang empat kilometer tersebut. Tiga anak-anak tewas, sementara beberapa orang lain luka parah, kata dia.

Presiden Evo Morales langsung menyatakan duka cita dalam media gaulnya.

"Kami sangat prihatin terhadap berita kematian akibat ledakan itu," kata Morales.

Oruro adalah sebuah kota pegunungan dengan populasi 265.000 kiwa, sekitar tiga jam dari ibu kota Bolivia, La Paz.

Kota itu terkenal dengan festival karnaval, yang menjadi salah satu daya tarik kerumunan di berbagai kota Amerika Latin pada akhir pekan ini dan awal pekan depan.

Festival karnaval di Oruro diperkirakan akan menarik 400.000 pengunjung dari Bolivia dan luar negeri, kata sejumlah pejabat badan pariwisata setempat.

Festival di Oruro akan berlangsung 10 hari dengan melibatkan sedikit-dikitnya 6.000 pemusik dan ribuan penari mengenakan pakaian tradisional Bolivia. Festival dan kota itu dinyatakan sebagai warisan budaya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

(Uu.G005/B002)

Pewarta: -
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018