Pada suatu titik, ada hujaman dan pemberontakan di dalam diri, serta menimbulkan banyak pertanyaan yang mendobrak keluar dari kepala anda. Mengapa saya tiba-tiba memiliki agama? Untuk apa saya ini diciptakan? Apa tujuan saya diciptakan? Siapa saya ini? Dari mana asal saya ini? Kenapa saya harus bertuhan? Siapakah Tuhan itu? Ada dimanakah Tuhan itu? Bagaimana untuk mencapai ke dalam Tuhan? Apa itu kematian? Apa itu kehidupan? dan lebih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan ke luar tetapi siapa yang akan menjawab setiap pertanyaan anda itu semua? Semua orang yang akan ditanya akan hal itu telah membentengi dirinya dengan kata-kata haram dan tidak boleh dijawab. Dalam keputusasaan ketika kehampaan hidup yang demikian getir tidak bermakna dan begitu menusuk hati, anda akan bersujud dan menangis serta menjerit. Anda berdoa penuh harap kepadaNya, pada Dia yang anda percaya bahwa Dia Maha Mendengar, dengan menjerit dan menangis seakan-akan Tuhan akan iba kepada anda. Apakah Tuhan memiliki perasaan seperti anda? Anda panjatkan doa bahwa anda membutuhkanNya, bahwa anda menginginkan pemahaman akan arti ini semua. Anda memohon untuk ditunjukkan jalan pulang untuk kembali kepadaNya. Anda merasa tidak mengerti apa-apa tentang Tuhan, Tuhan yang seharusnya anda sembah. Anda merasa hanya secara mekanistik lelaku menyembah sesuatu yang belum anda pahami apalagi anda ketahui. Hanya setitik harapan yang menjadikan setitik benih permohonan anda. Seberkas keyakinan, bahwa Dia Maha Mendengarkan doa anda. Setitik harapan bahwa kelak dia akan mengajarkan kepada anda, membuka dirinya, mengenai siapa dia sebenarnya. Di bawah rahmatnya, dengan pertolongannya, tanpa anda sadari, anda mulai ditunjuki kepadaNya. Pada suatu hari dipertemukannya seorang yang memahami sepenuhnya apa yang sedang anda cari mengenai makna kehidupan ini, tanpa anda bercerita sepatah kata pun. Dengan caranya dia membuat anda paham bahwa penderitaan hidup anda diakibatkan oleh perbuatan anda sendiri. Anda hanya tidak sadar, anda lagi tertidur pulas dalam ketidasadaran diri. Dia menjelaskan bahwa semua kegagalan dan kegelisahan ini hanyalah semata-mata sebuah perjalanan kehidupan anda di dalamnya mengandung pelajaran tentang kasih sayangnya ... supaya anda sadar bahwa anda kini telah menemukan hakikat makna kehidupan anda, agar anda tidak tersesat menjauh dari jalan yang lurus. Semuanya hanyalah undangannya supaya anda menyadari kehadiran dirinya. Diri yang lebih sejati di dalam diri anda, dan supaya anda kembali menemukan jalan pulang. Menemukan jati diri yang sesungguhnya dan sebenarnya. Sedikit demi sedikit, semakin lama anda tidak bisa memungkiri perasaan bahwa dia itu mengetahui dan memahami segala tentang diri anda, juga tentang seluruh kehidupan anda. anda tidak bisa lagi memungkiri bahwa pengajarannya terasa sangat menyegarkan bagi sesuatu yang ada jauh di dalam diri anda. Semua ilmu tentang kehidupan dan rahasia Ketuhanan diberikan kepada anda dengan mudah, dan dia rela menebus setiap karma anda agar bersih dan mendapatkan remisi penghapusannya dari alam untuk anda. Apapah anda tahu siapa sebenarnya di balik itu semua? Mana rasa hormatmu? Mana rasa kasihmu kepadanya? Dia memperlihatkan siapa dirinya kepada anda, apakah anda mengetahuinya serta mengenalnya? Lihat dari perilaku dan kasih sayangnya dengan penuh kehati-hatian, Tanpa guru anda tidak tahu apa-apa, apalagi tentang makna hidup dan Tuhan, bila anda menemukan guru yang dapat menghantarkan anda kehadiratnya berarti anda telah mendapat anugrah dari Tuhan Yang Maha Kasih, karena tidak semua manusia dipertemukan dengan guru yang demikian. Apa bila anda menemukan guru yang telah menyatu denganNya, jangan sekali-kali mengingarinya, karena dia adalah wujud Tuhan dalam kehidupan di dunia ini. Sedikit demi sedikit hati anda mulai terbuka dan mengenal serta percaya siapa dia... demi sedikit pengetahuan tentang seruas jalan setapak untuk pulang menuju Tuhan dan akhirnya pada saat anda telah mantap dan siap, ia membukakan dirinya mengatakan siapa ia sebenarnya, Tuhan sendirilah yang telah mengantarkan anda untuk bertemu dengannya. Di suatu titik dalam kehidupan anda, dan sudah menjadi tugasnyalah untuk menjemput anda dan mengantarkan anda pulang kembali kepadanya. Dia telah menerima tugas dari Tuhan untuk membimbing orang-orang yang rindu akan jalan pulang kepadanya. Seorang pembimbing yang atas ijin tuhan telah diberinya kemampuan hakiki untuk menunjukkan jalan menujuNya, selamat untuk mengarungi kehidupan ini. Amin. (Selesai) *)Penulis adalah pencetus Gerakan Revolusi Hati Nurani, sekaligus pendiri Yayasan Sirnagalih yang aktif membina peningkatan kualitas diri manusia

Oleh Oleh Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007