Jakarta (ANTARA News) - Pertemuan ke-15 Panitia Kerja untuk Liberalisasi Jasa Keuangan dalam Kerangka Kesepakatan ASEAN dalam Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) di Singapura 27-28 Juni 2007 mempertegas kesepakatan untuk mempercepat integrasi ekonomi ASEAN dari 2020 menjadi 2015. Keterangan tertulis Departemen Keuangan (Depkeu) yang diperoleh di Jakarta, Selasa, menyebutkan bahwa dalam pertemuan "The Working Committee on Financial Services Liberalization under the ASEAN Framework Agreement on Services" (The WC-FSL/AFAS) tersebut semua negara anggota sepakat untuk mempercepat integrasi ekonomi ASEAN dari tahun 2020 menjadi tahun 2015 sesuai dengan komitmen para Pemimpin ASEAN. Mengingat pentingnya komitmen-komitmen yang tercantum dalam AEC pada Januari 2007 maka pertemuan hari kedua memfokuskan pembahasan pada draft teks dan substansi AEC, khususnya yang terkait dengan sektor jasa keuangan. Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Chairman dari Working Committee on Capital Account Liberalization yang saat ini dipegang oleh Bank Indonesia (BI). Namun demikian, pertemuan juga merasa perlu untuk mempertimbangkan perbedaan tingkat kesiapan masing-masing negara dalam menghadapi integrasi ekonomi dimaksud. Untuk itu, disepakati agar diberikan semacam fleksibiltas bagi negara-negara yang masih memerlukan waktu dalam mengimplementasikan AEC. Tetapi, peserta juga sepakat bahwa jadwal dan tahap-tahap yang harus dilakukan untuk mencapai AEC tersebut harus jelas. Dalam lingkup bahasan yang lebih sempit, pertemuan merasa perlu untuk menyusun sebuah timeline yang jelas mengenai langkah-langkah liberalisasi sub sektor dan mode dalam jasa keuangan dalam rangka implementasi integrasi ekonomi ASEAN. Agar pembahasan lebih intensif, maka negara-negara anggota sepakat untuk melanjutkan pembahasan Blue Print AEC dalam Pertemuan ke-16 The WC-FSL/AFAS yang menurut rencana akan diadakan di Bangkok, Thailand pada tanggal 19-20 Juli 2007. Menurut rencana, Blue Print AEC akan disahkan oleh Para Menteri Ekonomi ASEAN dalam ASEAN Economic Ministers? Meeting (AEM) pada bulan Agustus 2007 mendatang di Philipina dan kemudian di-"endorse" oleh para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN pada ASEAN Summit tanggal 13-21 November 2007 di Singapura. Komitmen di Cebu Para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN Dalam ASEAN Summit di Cebu, Philipina bulan Januari 2007 telah memberikan komitmen untuk mempercepat ASEAN Economic Community dari 2020 menjadi 2015 dan mentransformasikan ASEAN ke dalam suatu wilayah di mana barang, jasa, investasi, dan skilled labor dapat bergerak dengan bebas serta pergerakan kapital yang lebih bebas. Tingginya kompetisi regional, khususnya dengan semakin menjulangnya perekonomian Cina dan India, merupakan salah satu faktor yang mendorong percepatan intregrasi ekonomi ASEAN. Faktor tersebut juga didukung oleh adanya semangat untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN. Komitmen para Leader ASEAN tersebut kemudian dituangkan dalam sebuah dokumen yang disebut AEC Blueprint yang berisi tentang aspek-aspek ekonomi dan keuangan berikut tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam mewujudkan integrasi ekonomi ASEAN pada tahun 2015. AEC blueprint merupakan suatu dokumen yang mengikat secara hukum dengan bentuk dokumen kesepakatan yang masih akan didiskusikan lebih lanjut. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007