Federer (36), yang memastikan menjadi petenis tertua yang menjadi nomor satu dunia ATP setelah dia meraih semifinal, telah memenangi seluruh enam pertemuan sebelumnya dengan Dimitrov dan hanya butuh 55 menit untuk mengalahkan lawannya di final itu.
Dia lebih dulu mematahkan servis lawannya yang asal Bulgaria dalam pertandingan final itu dan memimpin satu set di Ahoy Rotterdam.
Pada set kedua, petenis yang telah 20 kali memenangi turnamen utama itu kembali mendapat momentum untuk meraih gelar ke-97 dan ketiga di Rotterdam, tempat ia memperoleh gelar sebelumnya pada 2005 dan 2012.
Petenis asal Swiss itu bulan lalu memenangi Australia Terbuka untuk tahun kedua secara berturut-turut, juga memperbaiki rekor head-to-head dia melawan petenis nomor lima dunia Dimitrov menjadi 7-0.
"Ini tentunya menjadi salah satu dari beberapa pekan yang tidak akan saya lupakan selama hidup saya," kata Federer.
"Ini luar biasa bisa meraih gelar ke-97 dan kembali menjadi nomor satu dunia, ini sangat spesial," tambahnya sebagaimana dikutip Reuters.
(Uu.A020)
Pewarta: SYSTEM
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018
