Kota Guatemala (ANTARA News) - Presiden Rusia Vladimir Putin, Selasa, mengatakan di Kota Guatemala bahwa dirinya senang dengan hasil pembicaraan dengan timpalannya dari Amerika Serikat (AS), George W. Bush, yang ditujukan untuk meredakan ketegangan antara kedua negara mereka. Sebelum tiba di Guatemala, Putin mengadakan pembicaraan tak resmi dengan Presoden AS itu, Ahad dan Senin, di tempat peristirahatan keluarga Bush di Kennenbunkport, Maine, guna meredakan berbulan-bulan kemelut seperti selama era Perang Dingin. Pemimpin Rusia itu mengatakan ia "puas dengan hasil dan nada" pertemuannya dengan Bush. Putin menyatakan bahwa kedua pemimpin tersebut telah membahas rencana penempatan sistem rudal pertahanan AS di Eropa tengah, ambisi nuklir Iran dan masa depan provinsi Serbia, Kosovo. Dalam upaya menyelesaikah salah satu masalah paling mengganjal yang memisahkan mereka, Putin mengusulkan perluasan rencana pertahanan rudal AS di Eropa dengan mengajak NATO ke dalam proyek itu. Meskipun Bush menyambut baik gagasan tersebut sebagai "sangat konstruktif dan tegas", Presiden AS itu menguji Putin dengan berkeras bahwa Republik Ceko dan Polandia harus tetap menjadi bagian "tak terpisahkan" dalam sistem itu. "Menteri luar negeri akan melanjutkan pembicaraan mengenai berbagai masalah khusus, (termasuk) pembatasan senjata strategis," kata Putin pada suatu taklimat bersama timpalannya dari Guatemala, Oscar Berger. Setelah pembicaraan Bush-Putin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan timpalannya dari AS Condoleezza Rice memulai pembicaraan mengenai pengurangan simpanan senjata nuklir kedua negara mereka sebelum berakhirnya Kesepakatan Pengurangan Senjata Strategis (START) pada 2009. Amerika Serikat dan Rusia, Selasa, dijadwalkan menandatangani kesepakatan mengenai pembicaraan yang sebagian dipusatkan pada berakhirnya masa kesepakatan senjata strategis START. Putin tiba di Kota Guatemala setelah pertemuannya dengan Bush guna mendorong upaya Rusia menjadi tuan-rumah Winter Games 2014. Komite Olimpiade Internasional berencana mengumumkan tempat penyelenggaraan pertandingan itu di Kota Guatemala, Rabu. Komite tersebut harus memilih antara kota pelancongan Rusia di Laut Hitam, Sochi, Pyeongchang di Korea Selatan dan kota Salzburg di Australia. Putin juga mengadakan pembicaraan dengan Berger mengenai perdagangan dan energi. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007