Sana`a (ANTARA News) - Pemerintah Yaman telah menangkap puluhan orang yang diduga memiliki hubungan dengan Al-Qaeda sejak pemboman bunuh diri Senin yang menewaskan tujuh wisatawan Spanyol dan dua warganegara Yaman, kata beberapa sumber keamanan di Sana`a, ibu kota Yaman, Rabu. Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh dan pejabat senior lain telah mengatakan mereka percaya Al-Qaeda berada di belakang serangan bom mobil bunuh diri di Kuil Ratu Sheba di provinsi Marib, sekitar 150 kilometer di sebelah timur ibukota negeri itu. "Puluhan tersangka yang kami duga memiliki hubungan dengan Al-Qaeda telah ditangkap di tiga wilayah --Sana`a, Abyan dan Aden," kata satu sumber yang meminta tak disebutkan jati dirinya. Saleh, yang negaranya bergabung dalam perang melawan teror pimpinan AS setelah serangan 11 September 2001 , menawarkan hadiah sebesar 75.500 dolar AS bagi orang yang dapat memberi keterangan yang menghasilkan penangkapan anggota kelompok garis di belakang serangan tersebut. Penyelidik Spanyol tiba di Yaman, Rabu malam, untuk ikut dalam penyelidikan tersebut, demikian laporan kantor berita resmi Yaman (Saba). Ditambahkannya, Menteri Dalam Negeri Rshad Al-Alimi memberi penjelasan kepada duta besar Spanyol mengenai temuan awal tersebut. Pasukan keamanan telah menyatakan Al-Qaeda mengeluarkan pernyataan pekan lalu guna menuntut pembebasan beberapa anggotanya yang dipenjarakan di Yaman --yang telah memerangi kelompok garis keras tersebut selama bertahun-tahun-- dan mengancam akan melakukan tindakan yang tak disebutkan. Sebuah sumber keamanan, Senin, mengatakan seorang pembom mungkin merupakan salah satu dari ke-13 orang anggota Al-Qaeda yang dijatuhi hukuman dan melarikan diri dari penjara pada 2006. Tapi Saleh, Selasa, mengatakan bukti sejauh ini menunjukkan bahwa ia adalah orang Arab non-Yaman. Yaman, negara leluhur pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, dipandang di Barat sebagai "tempat perlindungan" bagi anggota garis keras. Negara itu telah beberapa kali menjadi tempat pemboman spektakuler. Yaman, salah satu negara paling miskin di luar Afrika, terus berusaha mendorong wisatawan yang khawatir terhadap penculikan dan serangan bom untuk datang ke negeri tersebut dan mendorong penanaman modal asing sementara minyaknya berkurang. Yaman menggagalkan dua serangan bunuh diri terhadap instalasi gas dan minyaknya pada 2006, beberapa hari setelah Al-Qaeda mendesak semua orang Muslim untuk mengincar sasaran Barat. Sayap Al-Qaeda di Yaman menyatakan bertanggung jawab atas serangan yang gagal tersebut dan berikrar akan melancarkan serangan lain, demikian Reuters.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007