Sukabumi, Jawa Barat (ANTARA News) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Sukabumi mencatat setiap hari produksi sampah dari masyarakat rata-rata sekitar 165 ton, yang mencakup sampah rumah tangga dan sampah pasar.

"Dari 165 ton tersebut sebanyak 65 ton masuk ke bank sampah untuk diolah kembali atau daur ulang dan 100 ton lagi masuk ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cikundul, Kecamatan Lembursitu," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Sukabumi Adil Budiman di Sukabumi, Rabu.

Ia mengatakan bahwa 60 persen dari seluruh sampah yang diangkut petugas pada pukul 05.00 - 11.00 WIB; 11.00 - 17.00 WIB, dan 17.00 - 21.00 WIB merupakan sampah organik dan sisanya sampah anorganik.

Tingginya volume sampah menjadi permasalahan tersendiri karena saat ini TPSA Cikundul, yang menampung sampah dari berbagai daerah di Kota Sukabumi, lahannya tinggal 1,5 hektare lagi sehingga hanya akan mampu menampung sampah hingga dua tahun ke depan.

TPSA Cikundul, yang luasnya hanya 10 hektare, sudah digunakan sejak 1995. Kota Sukabumi idealnya membutuhkan lahan 20 sampai 30 hektare untuk menampung sampah.

"Progam kami saat ini untuk mengurangi sampah yakni melalui bank sampah dan daur ulang seperti menjadikan sampah organik menjadi pupuk kompos, bahan bakar dan lain-lain. Sementara untuk sampah plastik, kaca atau non-organik dimanfaatkan menjadi barang daur ulang seperti kerajinan tangan, tas dan lain-lain sehingga mempunyai nilai ekonomi," katanya.

Adil juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah seperti memanfaatkan sampah menjadi barang bernilai ekonomi, dan menyimpan sampah pada tempatnya guna mencegah bencana seperti banjir.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2018